Pedoman
Hidup
Asy-Syaikh
Laffaf Khon berkata:
“Seperti
orang buta yang memahami gajah tanpa panduan dan penjelasan terlebih dahulu.
Sekenanya ketika menggambarkan gajah. Namun, sangat berbeda jikalau terlebih
dahulu diberi penjelasan mengenai gajah. Ia memiliki pedoman yang tidak
menyesatkan. Demikian pula kondisi orang awam atas agamanya. Atau, orang-orang
yang tidak memiliki pedoman hidup.”
قال
الشيخ لفاف خن:
"كَالْأَعْمَى
الَّذِي يَفْهَمُ الْفِيْلَ بِلَا دَلِيْلٍ وَلَا بَيَانٍ قَبْلَهُ. كَإِرَدَتِهِ
إِذَا صَوَّرَهُ. وَلَكِنَّهُ يَخْتَلِفُ إِخْتِلَافًا إِنْ كَانَ يُبْتَدَءُ
بِالْبَيَانِ عَنِ الْفِيْلِ. يَمْلِكُ الدَّلِيْلَ الَّذِي لَا يَضِلَّ.
وَكَذَالِكَ كَوْنُ الْعَوَّامِ عَلَى الدِّيْنِهِ أَوِ الَّذِيْنَ لَا
يَمْلِكُوْنَ حُجَّةَ الْحَيَاةِ."
Bahagia,
Sederhana
Asy-Syaikh
Laffaf Khon berkata:
“Bahagia itu
sederhana. Sederhana itu bahagia.”
قال
الشيخ لفاف خن:
"السَّعِيْدُ بَسِيْطٌ.
وَالْبَسِيْطُ سَعِيْدٌ."
Bisa
Merasa
Asy-Syaikh
Laffaf Khon berkata:
“Biasakan bisa
merasa. Jangan biasakan merasa bisa.”
قال
الشيخ لفاف خن:
"عَوِّدْ أَنْ يَسْتَطِيْعَ شُعُوْرًا.
وَلَا تُعَوِّدْ أَنْ يَشْعُرَ الْإِسْتِطَاعَةَ."
Pendapat
Baru
Asy-Syaikh
Laffaf Khon berkata:
“Jangan bingung
dengan pendapat baru. Sebab itu baru pendapat.”
قال
الشيخ لفاف خن:
"لَا تَرْتَبِكْ بِالنَّظَرِ
الْجَدِيْدِ. لِأَنَّهُ نَظَرٌ فَقَطْ."
Pedang
Mukmin
Asy-Syaikh
Laffaf Khon berkata:
“Jika kamu mukmin.
Jangan meremehkan doa. Doa itu pedang mukmin.”
قال
الشيخ لفاف خن:
"إِنْ كُنْتَ مُؤْمِنٌ فَلَا
تُحَقِّرِ الدُّعَاءَ. لِأَنَّ الدُّعَاءُ سَيْفُ الْمُؤْمِنِ."
Firasat
Mukmin
Asy-Syaikh
Laffaf Khon berkata:
“Jangan
menyepelekan firasat mukmin. Firasat mukmin adalah bagian dari kenabian.”
قال
الشيخ لفاف خن:
"لَا تُحَقِّرِ فِرَاسَةَ
الْمُؤْمِنِ. لِأَنَّهَا مِنْ بَعْضِ النُّبُوَّةِ."
Pahami
Hidup Melalui Iman
Asy-Syaikh
Laffaf Khon berkata:
“Hidup
sekadar seolah-olah apabila seseorang tidak mendasarinya dengan iman. Hanya
melalui iman yang diyakini seseorang menjadi jelas hidupnya. Karena ia memilih
menjadi hamba Alloh. Selain menjadi hamba Alloh hidup seseorang pasti merasakan
dan mengalami ketidak-jelasan. Silakan buktikan!”
قال
الشيخ لفاف خن:
"الْحَيَاةُ
كَأَنَّ قَدْرَهَا إِنْ لَمْ يَحْتَجْهَا الْمَرْءُ بِالْإِيْمَانِ.
وَبِالْإِيْمَانِ يُؤْمَنُ تَصِيْرُ حَيَاتُهُ ظَهِيْرًا. لِأَنَّهُ يَخْتَارُ
أَنْ يَصِيْرَ عَبْدَ اللهِ. وَسِوَاهُ حَيَاةُ مَنْ شَعَرَتْ مَا لَمْ يَظْهَرْ.
تَفَضَّلْ, لِتُثْبِتَ ذَالِكَ!"
Kepantasan
Untuk Menghamba
Asy-Syaikh Laffaf
Khon berkata:
“Orang yang
memantas-mantaskan dirinya. Sejatinya ia tidak pantas untuk mendapatkan apa
yang dikejarnya. Namun, jika ia dianugerahi kepantasan jangan mengufurinya.
Pakailah kepantasan itu untuk selalu menghamba kepadaNYA.”
قال
الشيخ لفاف خن:
"مَنْ
يَلِيْقُ نَفْسَهُ فَقَدْ لَمْ يَلِقْ لِيَنَالَ مَا يُرْجَى. وَإنْ يُرْزَقَ
لَائِقًا فَلَا يَكْفُرْهُ. وَلْيَجْعَلْهُ لِيَعْبُدَ إِلَى اللهِ."
Dirikan
Masjid Sebanyak-Banyaknya
Asy-Syaikh
Laffaf Khon berkata:
“Perbanyak
sujud di setiap tempat dari bumi ini. Itu berarti sudah mendirikan banyak
masjid. Terus-menerus belajarlah di mana pun berada. Berarti sudah mendirikan
banyak pesantren dan sekolahan. Perbanyak dzikrulloh di setiap waktu dan
tempat. Berarti sudah menebarkan asmaNYA membahana dalam ruang dan waktu. Mulai
sekarang persiapkan setiap diri menjadi ulama'ulloh yang guru. Di samping
mempersiapkan diri sebagai murid yang terus-menerus belajar.”
قال
الشيخ لفاف خن:
"أَكْثِرِ
السُّجُوْدَ فِى كُلِّ مَكَانٍ مِنَ الْأَرْضِ. وَبِذَالِكَ قَدْ بَنَيْتَ
الْمَسَاجِدَ. وَادْرُسْ دَوَامًا فِي أَيِّ مَا كُنْتَ. وَلِذَالِكَ قَدْ
بَنَيْتَ الْمَعَاهِدَ وَالْمَدَارِسَ. وَاكْثِرْ ذِكْرَ اللهَ فِي كُلِّ وَقْتٍ
وَكُلِّ مَكَانٍ. وَبِذَالِكَ قَدْ ذَرَّيْتَ أَسْمَاءَهُ صَدًى فِى الْمَكَانِ
وَالْوَقْتِ. فَالْأَنَ إِسْتَعِدْ كُلَّ نَفْسٍ لِيَصِيْرَ عُلَمَاءَ اللهِ
الْمُرْشِدَ. مَعَ اسْتِعْدَادِ النَّفْسِ بِالْتِّلْمِيْذِ يَدْرُسُ
دَوَامًا."
Akhlak
& Adab Manusia
Asy-Syaikh
Laffaf Khon berkata:
“Manusia
beragama dapat dilihat dari akhlak dan adabnya. Akhlak dan adab seseorang dapat
diperhatikan bagaimana ia berpikir. Salah satu buah nalar pikir seseorang dapat
diketahui bagaimana seharusnya menggunakan lisannya.”
قال
الشيخ لفاف خن:
"النَّاسُ
الدِّيْنِيُّ يُعْرَفُ مِنْ أَخْلَاقِهِ وَأَدَابِهِ. بِهِمَا يُنْظَرُ الْمَرْأُ
كَيْفَ يَفْكُرُ. مِنْ ثَمَرِ فِكْرِ الْمَرْءِ يُعْرَفُ كَيْفَ يَسْتَعْمِلُ
لِسَانَهُ."
Berhenti
dari Keburukan
Asy-Syaikh
Laffaf Khon berkata:
“Manusia
yang melakukan keburukan lalu berhenti secara
terus-menerus itu lebih baik daripada manusia
yang melakukan kebaikan namun berhenti secara
terus-menerus.”
قال
الشيخ لفاف خن:
"النَّاسُ
يَعْمَلُ السَّيِّئَةَ ثُمَّ يَقِفُ دَائِمًا خَيْرٌ مِنَ النَّاسِ يَعْمَلُ
الْحَسَنَةَ ثُمَّ يَقِفُ دَائِمًا."
Dua
Kunci Surga
Asy-Syaikh
Laffaf Khon berkata:
“Jangan
pernah berhenti menyayangi dan memuliakan kedua orangtua. Keduanya adalah kunci
surga yang nyata di dunia ini. Jika salah satunya sudah wafat maka tinggal
satu. Apabila keduanya sudah wafat rawatlah hidup dengan memperbanyak sedekah
atas nama keduanya.”
قال
الشيخ لفاف خن:
"لَا
تَقِفْ أَنْ تُرْحِمَ وَتُكْرِمَ وَالِدَيْكَ. هُمَا مِفْتَاحُ الْجَنَّةِ
ظَهِيْرَانِ فِي الدُّنْيَا. إِنْ كَانَ وَاحِدٌ مِنْهُمَا تُوُفِّيًا فَبَقِيَ
وَاحِدٌ. وَإِنْ كَانَا تُوُفِّيَيْنِ فَاحْفَظِ الْحَيَاةَ بِأَكْثَرِ
الصَّدَاقَةِ بِاسْمِهِمَا."
Nalar
Pikir yang Baik
Asy-Syaikh
Laffaf Khon berkata:
“Rawat hati
melalui nalar pikir yang terus-menerus berprasangka baik terhadap siapa pun.
Utamanya berprasangka baik dengan Alloh. Mengapa hati membolak-balik? Karena
hati diberi muatan yang tidak seharusnya. Yakni, sangat menyintai dunia dan
menyayangi harta benda.”
قال
الشيخ لفاف خن:
"إِحْفَظِ
الْقَلْبَ بِالْفِكْرِ الَّذِي يَظُنُّ الْحَسَنَةَ بِأَيِّ مَنْ عَلَى
الدَّوَامِ. وأَفضَلُ أَنْ يَظُّنَّ الْحَسَنَةََ بِاللهِ. لِمَاذَا قَلَّبَ
الْقَلْبُ؟ لِأَنَّهُ يُحْمَلُ حِمْلًا الَّذِي لَا يَنْبَغِي. وَهُوَ يُحِبُّ
حُبًّا إِلَى الدُّنْيَا وَيَرْحَمُ الْمَالَ."
Membuat
Beban untuk Diri Sendiri
Asy-Syaikh
Laffaf Khon berkata:
“Siapa yang
banyak bertanya membuat beban untuk diri sendiri. Siapa yang menyukai diam
seraya mengikuti takdir yang terus berjalan hati menjadi tenang. Hati yang
tenang membuat segala sesuatu berdatangan pada dirinya. Termasuk rizeki yang datangnya
tidak disangka-sangka.”
قال
الشيخ لفاف خن:
"مَنْ
أَكْثَرَ سُؤَالًا فَيَجْعَلُ حِمْلًا لِنَفْسِهِ. وَمَنْ يُحِبُّ الصُّمْتَ مَعَ
إِتِّبَاعِ التَّقْدِيْرِ الَّذِي يَمْشِي فَيَصِيْرُ قَلْبُهُ طُمَأْنِيْنَةً.
وَالْقَلْبُ الطُمَأْنِيْنَةُ يَجْعَلُ كُلَّ شَيْءٍ يَجِيْءُ إِلَيْهِ
كَالرِّزْقِ الَّذِي جَاءَ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ."
Guru
Sebagai Imam Agama
Asy-Syaikh
Laffaf Khon berkata:
“Murid yang
menjadikan guru sebagai imam agamanya. Hidupnya menjadi kokoh kuat karena
disandarkan hanya kepada Alloh tujuan dan gantungan hidup.”
قال
الشيخ لفاف خن:
"التِّلْمِيْذُ الَّذِي يَجْعَلُ
مُرْشِدَهُ بِإِمَامِ دِيْنِهِ تَصِيْرُ حَيَاتُهُ قُوَّةً شَدِيْدَةً لِأَنَّهُ
يَتَوَكَّلُ عَلَى اللهِ مَقْصُوْدَهُ وَتَعَلُّقَهُ."
Kefakiran
yang Nyata
Asy-Syaikh
Laffaf Khon berkata:
“Siapa tulus
belajar qur'an. Kemudian, tulus mengajarkan kepada orang lain. Hati merasa
bahagia. Hidup menjadi lapang. Siapa yang belajar qur'an ingin menyamai ulama.
Lalu, mengajarkan qur'an menarik bayaran maka kefakiran di depan matanya.”
قال
الشيخ لفاف خن:
"مَنْ يُخْلِصُ تَعْلِيْمَ
الْقُرْأنِ ثُمَّ يُخْلِصُ أَنْ يُعَلِّمَهُ إِلَى الْأَخَرِ فَيَشْعُرُ قَلْبُهُ
سَعِيْدًا.وَالْحَيَاةُ تَصِيْرُ وَاسِعًا. مَنْ يَدْرُسُ الْقُرْأنَ وَيُرِيْدُ لِيَسْتَوِيَ
الْعُلَمَاءَ ثُمَّ يُعَلِّمُهُ وَيَسْأَلُ أَجْرًا فَالْفَقْرُ كَانَ فِى
مُسْتَقْبَلِهِ."
Tujuan
Pendidikan
Asy-Syaikh
Laffaf Khon berkata:
“Tujuan pendidikan
adalah mewujudkan manusia memiliki daya suspen. Sehingga manusia hidup memiliki
kemauan, kemampuan, dan kecerdasan untuk menjadi manusia yang menjalani
fitrahnya agar terus-menerus berubah untuk menjadi dirinya sendiri.”
قال
الشيخ لفاف خن:
"مَقْصُوْدُ التَّرْبِيَّةِ
لِيُوْجِدَ النَّاسَ لِيَمْلِكَ حَوْلَ الثَّابِتِ. حَتَّى يَعِيْشَ النَّاسُ
وَيَمْلِكَ ألإِرَادَةَ وَالْإِسْتِطَاعَةَ وَالذَّكِيَّةَ لِيَصِيْرَ النَّاسَ
يَكُوْنُ عَلَى فِطْرَتِهِ وَلِيُغَيِّرَ عَلَى الدَّوَامِ أَنْ يَصِيْرَ
نَفْسَهُ."
Pendidikan
yang Salah
Asy-Syaikh
Laffaf Khon berkata:
“Manusia yang tidak
mengenal dirinya sulit untuk dapat mengenal penciptanya. Pendidikan yang
mengubah fitrah kejadian manusia sama halnya mendidik manusia supaya jauh dari
penciptanya.”
قال
الشيخ لفاف خن:
"مَنْ لَمْ يَعْرِفْ نَفْسَهُ
فَيَصْعَبُ لَهُ لِيَعْرِفَ خَالِقَهُ. التَّرْبِيَّةُ الَّتِي تَغَيَّرَ فِطْرَةَ
خَلْقِ النَّاسِ كَمَا تَرِبُّ النَّاسَ لِيَبْعَدَ عَنْ خَالِقِهِ."
Lillahi
Ta’ala
Asy-Syaikh
Laffaf Khon berkata:
“Lil-lâhi
ta'âlâ adalah yang dituju dan disandari hanya Alloh. Tidak menghiraukan apa
pun. Tidak pula dipalingkan oleh siapa pun. Baginya tidak ada beda antara ada
orang atau sendirian. Waktunya hanya terisi dzikrulloh yang terus-menerus
mengingat Alloh.”
قال
الشيخ لفاف خن:
"لِلَّهِ
تَعَالَى هُوَ مَا يُقْصَدُ وَيُتَوَكَّلُ عَلَى اللهِ. وَلَا يُبَالِى أَيَّ
شَيْءٍ. وَلَا يُتَوَلَّ بِأَيِّ الْمَرْءِ. وَلَهُ لَمْ يَكُنْ مُخْتَلِفًا
بَيْنَ وُجُوْدِ مَنْ وَلَا وُجُوْدِهِ. وَقْتُهُ يُمْلَأُ بِذِكْرِ اللهِ عَلَى
الدَّوَامِ."
Ulama`
Sebagai Guru Imam
“Ketika
ulama'ulloh dijadikan "guru-imam" oleh muridnya. Indonesia dapat
kembali berjaya sebagai Nuswantoro. Namun, kaum pemodal melalui kaki tangannya
tidak bakal membiarkan hal itu terjadi. Tidak akan kecewa mukmin yang selalu
istikhoroh musyawaroh dalam hidup ini. Termasuk sewaktu menetapkan seorang
ulama'ulloh untuk menjadi "guru-imam" bagi dirinya.”
قال
الشيخ لفاف خن:
"إِنْ
كَانَ عُلَمَاءُ اللهِ يُجْعَلُ الْمُرْشِدَ الْإِمَامَ لِتِلْمِيْذِهِ,
فَيَسْتَطِيْعَ إِيْنْدُوْنِيْسِيُّ أَنْ يَرْجِعَ مَجِيْدًا بِ-
نُوْسْوَانْطَارَا. وَلَكِنَّ قَوْمَ صَاحِبِ رَأْسِ الْمَالِ بِأَيْدِيْهِمْ
وَأَرْجُلِهِمْ لَا يُبِيْحُوْنَ ذَالِكَ. لَنْ يَخِيْبَ المُؤْمِنُ الَّذِي
يَسْتَخِيْرُ وَيُشَوِّرُ عَلَى الدَّوَامِ فِي الْحَيَاةِ. كَمَا إِذَا أَثْبَتَ
عُلَمَاءَ اللهِ لِيَصِيْرَ الْمُرْشِدَ الْإِمَامَ لِنَفْسِهِ."
0 komentar:
Posting Komentar