Senin, 09 Mei 2016

al-Hikamul Luthfiyah 32



Menerima Keberhasilan Orang Lain
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
Sulit memang dapat menerima keberhasilan orang lain. Karenanya, agama mengajarkan bi dzikrillâhi ilat-tawadlu'i war-rohmah. Gagalnya suatu pengaderan disebabkan para senior dan mentornya tidak ridlo jika para junior melebihi seniornya.”
قال الشيخ لفاف خن:
"صَعَبَ لِنَقْبَلَ نَجَاحَ الْأخَرِ. وَلِذَالِكَ, يَتَعَلَّمُ الدِّيْنُ بِذِكْرِ اللهِ إِلَى التَّوَضُّعِ وَالرَّحْمَةِ. الْفَاشِلُ فِى تَكْدِيْرٍ لِأَنَّ الْأَرْشَدَ وَالْمُرْشِدُ لَمْ يَرْضَ إِنْ يَتَوَفَّقَهُمْ تَلَامِذُهُمْ."
Berdasar Pada Akhlak
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Tatkala orangtua memahami betapa besarnya hikmah dan pahala menikahkan putra-putrinya berdasarkan akhlak agama Islam. Tidak ada orangtua muslim yang mencari menantu berdasarkan gelar sarjana dan menanyai profesi calon besannya.”
قال الشيخ لفاف خن:
"إِذَا فَهِمَ الْوَالِدَانِ كَبِيْرَ الْحِكْمَةِ وَالْأَجْرِ أَنْ يُنْكِحَا أَوْلَادَهُمَا بِأَخْلَاقِ الْإسْلَامِيِّ, فَلَمْ يَكُنْ وَالِدُ الْمُسْلِمِ الَّذِي يَطْلُبُ خَتَنًا بِلَقَبِ الْحَبْرِ وَيَسْئَلَا فِعْلَ مُرَشَّحِ وَالِدِ زَوْجِ الْإبْنِ."
Semakin Beragama, Semakin Lembut Tutur Katanya
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
Kesadaran beragama untuk memraktikkan agama yang diyakini seseorang harus disambut dengan kesabaran dan rasa syukur. Biasanya orang semakin beragama ia semakin lembut seraya penuh kasih-sayang dalam bertutur kata. Dan, mendahulukan prasangka baik terhadap sesama. Karena merasakan betapa tidak enak menjadi orang yang jauh dari penciptanya.”
قال الشيخ لفاف خن:
"حِسُّ دِيْنِيِّ الْمَرْءِ لِيَعْمَلَ الدِّيْنَ الَّذِي يُؤْمِنُ يَجِبُ أَنْ يُسْتُسْلَمَ بِالصَّبْرِ وَالشُّكْرِ. وَالْعَامُّ مَنْ يَجِدُّ دِيْنَهُ فَيَلْطِفُ وَيَرْحَمُ فِي كَلَامِهِ. وَيُقَدِّمُ حُسْنَ الظَّنِّ مَعَ الْأَخَرِ. لِأَنَّهُ يَشْعُرُ بَائِسَ مَنْ يَبْعَدُ عَنْ خَالِقِهِ."
Hati yang Sakit, Mengundang Penyakit
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
Jangan menghujat jika tidak mau hati menjadi sakit. Hati yang sakit dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Yang paling samar adalah skizofrenia dan dimensia. Berbeda itu biasa. Tidak cocok antara yang satu dengan yang lain itu lumrah. Yang penting jangan memosisikan saudara muslim yang berbeda sebagai musuh yang harus dilenyapkan. Ingat, yang paham kebenaran hanya Alloh. Di antara manusia tidak ada yang memahami siapa sebenarnya yang paling takut kepada Alloh.”
قال الشيخ لفاف خن:
"لَا تَعِبْ إِنْ لَمْ تُرِدْ مَرِيْضَ الْقَلْبِ. وَالْقَلْبُ الْمَرِيْضُ يُظْهِرُ الْأَمْرَاضَ. وَالْأَخْفَى هُوَ سَكِيْزُوْفِرْنِيَا وَ دِيْمِيْنْسِيَا. الْخِلَافُ مُعْتَادٌ. لَا مُوَفِّقٌ بَيْنَ الْوَاحِدِ وَالْأَخَرِ مَأْلُوْفٌ. وَالْأَهَمُّ لَا تَضَعْ أَخَ الْمُسْلِمِ الْخَالِفِ بِالْعَدُوِّ الَّذِي يَجِبُ أَنْ يُزَالَ. أَلَا, وَالَّذِي يَفْهَمُ الْحَقَّ هُوَ اللهُ. وَبَيْنَ النَّاسِ لَمْ يَكُنِ الَّذِي يَفْهَمُ أَتْقَاهُ إِلَى اللهِ."
Baik Menurut Alloh
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
Alloh punya cara yang berkah untuk menjadikan seseorang menjadi baik menurutNYA. Manusia tidak dapat mengomentari atau memilihnya.”
قال الشيخ لفاف خن:
"اللهُ يَمْلِكُ الْكَيْفِيَّةَ الْمُبَارَكَةَ لِيَجْعَلَ مَنْ حَسَنًا عِنْدَهُ. وَالنَّاسُ لَمْ يَسْتَطِعْ أَنْ يَشْرَحَهَا أَوْ يَخْتَارَهَا."
Setelah Masalah Terdapat Mashlahah
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
Jangan takut terhadap masalah. Namun, takutlah dengan yang memberi masalah. Sunnatullohnya setelah masalah terdapat maslahah. Sebab ada "masalah" seringkali Alloh meninggikan derajat seseorang.”
قال الشيخ لفاف خن:
"لَا تَخْشَ بِالْمَسْأَلَةِ. بَلِ اخْشَ بِالَّذِي يُعْطِيْهَا. وَسُنَّةُ اللهِ, إِنَّ مَعَ الْمَسْأَلَةِ مَصْلَحَةً. وَبِهَا يَرْفَعُ اللهُ دَرَجَةَ الْمَرْءِ."
Berjalan & Berjelajah Membawa Iman
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
Terus berjalan dan berjelajah seraya yakin bahwa Alloh sudah menakdirkan laku hidup setiap manusia. Supaya memiliki kehidupan yang baik sebagai hamba Alloh.”
قال الشيخ لفاف خن:
"إِمْشَ وَ جُلْ مَعَ أَنْ تُؤْمِنَ أَنَّ اللهَ قَدْ قَدَّرَ عَمَلَ كُلِّ النَّاسِ, لِتَمْلِكَ الْحَيَاةَ الْحَسَنَةَ بِعَبْدِ اللهِ."
Santri yang Meninggalkan Laku Wira’i
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
Santri sewaktu mondok membawa HP. Apalagi selalu ditangan atau saku. Dapat mengurangi kefaedahan ilmu yg dipelajari. Karena ia meninggalkan akhlak wira'i yg dapat mendatangkan khusyuk hatinya.”
قال الشيخ لفاف خن:
"إِذَا حَمِلَ الْوَرِعُ الْجَوَّلَ فِي الْمَعْهَدِ, لَا سِيَمَا إِنْ كَانَ فِي يَدِهِ أَوْ فِي جَيْبِهِ دَوَامًا, فَيَسْتَطِعْ ذَالِكَ أَنْ يُنْقَصَ فَائِدَةَ الْعِلْمِ الَّتِي تُدْرَسُ. لِأَنَّهُ يَتْرُكُ أَخْلَاقَ الْوِرَاعِيِّ الَّذِي يَجِيْءُ خُشُوْعَ الْقَلْبِ."
Santri yang Dikutuk Ilmunya Sendiri
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Santri yang tidak merasa hutang budi terhadap guru yang sudah mengarahkan untuk menjadi manusia. Ia dikutuk oleh ilmu yang sudah dipelajari.”
قال الشيخ لفاف خن:
"الْوَرِعُ الَّذِي لَمْ يَشْعُرْ وَاجِبً أَدَبِيًّا بِمُرْشِدِهِ الَّذِي أَرْشَدَهُ لِيَصِيْرَ النَّاسَ, فَيُرْجَمُ لِلْعِلْمِ الَّذِي يُدْرَسُ."
Santri yang Hatinya Mengeras
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
Santri yang merasa cukup terhadap ilmu yang sudah dipelajari sewaktu mondok. Lalu ia meninggalkan muthola'ah kutub, dan muwajahah dengan gurunya. Hatinya mengeras bahkan lebih keras dari batu granit.”
قال الشيخ لفاف خن:
"الْوَرِعُ الَّذِي يَشْعُرُ الْكَافِيَّ بِالْعِلْمِ الَّذِي دُرِسَ فِي الْمَعْهَدِ, ثُمَّ يَتْرُكُ مُطَالَعَةَ الْكُتُبِ وَالْمَوَجَّهَةَ بِمُرْشِدِهِ, فَيَقْسَى لَهُ قَلْبُهُ بَلْ أَقْسَى مِنْ حِجْرِ غَرَانِيْطَ."
Santri yang Mendustai Gurunya
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
Santri yang diam-diam mendustai gurunya sewaktu mondok. Ia tercegah dari ilmu yang dipelajari. Tidak sedikit yang akhirnya mati muda. Atau, ekonomi keluarga jika ia berkeluarga menjadi berantakan.”
قال الشيخ لفاف خن:
"الْوَرِعُ الَّذِي يُكَذِّبُ مُرْشِدَهُ فِي الْمَعْهَدِ سِرِّيًّا, فَيُعَاقُ عَنِ الْعِلْمِ يُدْرَسُ. وَكَثِيْرٌ مِنْهُ يَمُوْتُ فَاتًا, أَوْ يَصِيْرَ إِقْتِصَادُ عَشِيْرَتِهِ مُتَطَايِرًا."
Jangan Menghibah Ulama`ulloh
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
Orang yang selalu ghibah ulama'ulloh. Hidupnya selalu berakhir morat-marit ekonominya, atau keluarganya. Meski si ulama' sudah memberinya kelapangan dada untuk dirinya.”
قال الشيخ لفاف خن:
"مَنْ يَغْتَابُ عُلَمَاءَ اللهِ, تَنْتَهِي حَيَاتُهُ بِمُتَطَايِرِ إِقْتِصَادِهِ, أَوْ عَشِيْرَتِهِ. وَلَوْ كَانَتْ عَفَى لَهُ."
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
Menuju Rohmat yang Diridloi
 Ikuti ketetapan takdir. Meski harus berkelok supaya dapat berlabuh ke dalam rohmat yang diridloi.”
قال الشيخ لفاف خن:
"إِتَّبِعِ التَّقْدِيْرَ. وَلَوْ تُوْجِبَ أَنْ تَلْوِيَ لِتَسْتَطِيْعَ رُسُوًّا فِي الرَّحْمَةِ الَّتِي تُرْضَى."
Wahyu Menuntun Menapaki Jalan Lurus
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
Jika Alloh sudah menetapkan jalan lurus. Mengapa harus coba-coba belok kanan. Atau, coba-coba belok kiri? Wahyu menuntun menapaki jalan lurus. Nafsu yang seringkali mengajak belak-belok. Bersabarlah dalam menapaki kebenaran.”
قال الشيخ لفاف خن:
"إِذَا قَدَّرَ اللهُ صِرَاطَ الْمُسْتَقِيْمِ, لِمَاذَا تُجَرِّبُ أَنْ تَلْوِيَ الْيَمِيْنَ أَوِ الْيَسِيْرَ؟ الْوَحْيُ أَرْشَدَ إِلَى صِرَاطِ الْمُسْتَقِيْمِ. وَالنَّفْسُ يَدْعُوْ أَنْ تَلْوِيَ. وَاصْبِرْ عَلَى سَبِيْلِ الْحَقِّ."
Kembali Pada Diri Sendiri
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
Hidup merupakan proses untuk menjadi. Adapun menjadi baik atau buruk. Kembali kepada diri sendiri.”
قال الشيخ لفاف خن:
"الْحَيَاةُ طَرِيْقَةٌ لِتَصِيْرَ. أَمَّا أَنْ تَصِيْرَ حَسَنًا أَوْ سَيِّئًا, فَيَرْجِعُ ذَالِكَ إِلَى النَّفْسِ."
Jangan Ungkap Dirimu Pada Orang yang Tak Mengenalmu
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Jangan ungkap dirimu di hadapan orang yang tidak mengenalmu. Orang yang tidak mengenalmu tidak membutuhkan siapa dirimu.”
قال الشيخ لفاف خن:
"لَا تَقُلْ عَنْ نَفْسِكَ عَلَى مَنْ لَا يَعْرِفُكَ. فَهُوَ لَا يَحْتَاجُ مَنْ نَفْسَكَ."

0 komentar:

Posting Komentar