Minggu, 06 Maret 2016

al-Hikamul Luthfiah 14



Nafsu Manusia
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Alloh menakdirkan untuk manusia nafsul muthma'innah, nafsul lawwamah, dan nafsul amaroh. Untuk nafsu yang kedua manusia melalui daya maunya dapat menyerasikan melalui latihan-latihan (suluk), semata hanya dilandasi cinta yang bergelora.”
قال الشيخ لفاف خن:
"اللهُ يُقَدِّرُ لِلنَّاسِ نَفْسَ الْمُطْمَئِنَّةِ وَنَفْسَ اللَّوَّامَةِ وَنَفْسَ الْأَمَارَةِ. لِلنَّفْسِ الثَّانِيَةِ النَّاسُ بِنَشَاطِ إِرَادَتِهِ يَسْتَطِيْعُ أَنْ يُوَافِقَ بِالتَّمْرِيْنِ (السُّلُكِ), يُتَأَسَّسُ بِالْحُبِّ الشَّدِيْدِ إِيَّاهُ."
Melalui Rosul dan Ilmu
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Melalui Rosululloh saw. Alloh mengajarkan keserasian hidup untuk manusia yang sudah dikaruniai akal dan jiwa. Melalui ilmu yang dipelajari manusia harus mau lagi mampu mengendalikan jiwanya supaya berkecenderungan kepada makrifatulloh dengan jalan mahabbatulloh.”
قال الشيخ لفاف خن:
"بِرَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم اللهُ يُعَلِّمُ مُوَافِقَ الْحَيَاةِ لِلنَّاسِ الَّذِي رُزِقَ الْعَقْلَ وَالنَّفْسَ. وَبِالْعِلْمِ الَّذِي يَتَعَلَّمُ بِهِ النَّاسُ يَجِبُ لَهُ أَنْ يُرِيْدَ وَ يَسْتَطِيْعَ مَاسِكَ نَفْسِهِ لِيَمِيْلَ إِلَى مَعْرِفَةِ اللهِ وَمَحَبَّةِ اللهِ."
Energi Syahadatain
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Manusia yang berazzam hidup bahagia mulia ridlo mengikat keserasian di dalam dirinya melalui syahadatain. Karena yakin Alloh sebagai wali dan syahid yang menggerakkan energi ekolistik hingga yakin terhadap keserba-baikan Alloh.”
قال الشيخ لفاف خن:
"النَّاسُ يُعَزِّمُ الْحَيَاةَ السَّعِيْدَةَ الْكَرِيْمَ الرِّضَى يُحْزِمُ مُوَافِقًا فِي نَفْسِهِ بِالشَّهَادَتَيْنِ. لِأَنَّهُ يُؤْمِنُ اللهَ وَالِيْهِ وَشَاهِدِهِ الَّذِي يَتَحَرَّكُ نَشَاطَ "إيْكُوْلِيْسْتِيْكِ" حَتَّى يُؤْمِنُ بِجَمِيْعِ نَوَاحِ خَيْرِ اللهِ."
Mahabbatulloh dan Makrifatulloh
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Sama pentingnya antara mahabbatulloh dan makrifatulloh. Di antara keduanya melahirkan buahnya masing-masing. Semata tujuannya untuk menjadi hamba Alloh (abdulloh) yang sejati. Supaya kelak dapat menatap wajah Alloh yang Mahamulia.”
قال الشيخ لفاف خن:
"سَوَاءُ الْأَفْضَلِ بَيْنَ مَحَبَّةِ اللهِ وَمَعْرِفَةِ اللهِ. وَبَيْنَهُمَا يَلِدَانِ ثَمَرَهُمَا. وَمَقْصُوْدُهُمَا لِيَصِيْرَ عَبْدَ اللهِ الْحَقِيْقِ فَقَطْ. لِيَنْظُرَ وَجْهَ اللهِ الْكَرِيْمِ."
Kembali Kepada Yang Satu
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Berasal dari yang satu namun kemudian berubah menjadi beragam. Semua terjadi karena setiap jiwa dikaruniai kecenderungan bergerak untuk berubah. Namun, akan kembali bersatu apabila kembali kepada kecenderungan yang satu, yakni mahabbatulloh untuk makrifatulloh.”
قال الشيخ لفاف خن:
"مِنْ أَصْلِ الْوَاحِدِ وَلَكِنْ يَتَغَيَّرَ مُتَنَوِّعًا. وَالْجَمِيْعُ كَانَ لِأَنَّ فِي كُلِّ النَّفْسِ يُؤْزَقُ مَيْلَ التَّحَرُّكِ لِمُتَغَيِّرٍ. وَلَكِنْ يَرْجِعَ وَيَتَّحِدَ إِذَا رَجَعَ إِلَى الْمَيْلِ الْوَاحِدِ وَهُوَ مَحَبَّةُ اللهِ لِمَعْرِفَتِهِ."
Keserasian
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Kebersatuan merupakan wujud keserasian, meluluh antara yang satu dengan lainnya. Lalu saling mendekati sehingga mengira sama atau mirip. Tidak ada kemiripan antara satu sama lainnya. Melalui keserasian lalu muncul cinta sebab merasa cocok terhadap yang lain. Jiwa para mahbub menerima apa adanya tanpa bersyarat. Sehingga lahir makrifatulloh karena sangat mahabbatulloh.”
قال الشيخ لفاف خن:
"الْوَحْدَةُ مَوْجُوْدُ الْمُوَافِقِ, وَيُذِيْبُ بَيْنَ وَاحِدٍ وَالْأَخَرِ. ثُمَّ يَتَقَرَّبُ حَتَّى يَظُنُّهُمَا سَوَاءٌ أَوِ الْمُشَابَهِ. لَا شَهَابَ بَيْنَ وَاحِدٍ وَالْأَخَرِ. وِبِالْمُوَافِقِ ثُمَّ يَنْجُمُ الْحُبُّ لِأَنَّهُمَا يَشْعُرَانِ الْمُوَافِقَ مَعَ الْأَخَرِ. وَنَفْسُ الْمَحْبُوْبِ يَقْبَلُهُ بِلَا شَرْطٍ. حَتَّى تَلِدَ مَعْرِفَةَ اللهِ لِأَنَّهُ مَحَبَّةُ اللهِ."
Dasari Kasih-Sayang dan Cinta
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Sebab reaksi ada aksi. Karena stimuli ada respon. Lebih kuat hubungan itu apabila didasari kasih-sayang dan cinta. Antara yang satu terhadap yang lain sungguh seolah merasakan. Semua terjadi karena telah ada keserasian. Sebuah keserasian yang sudah ditetapkan oleh Alloh sumber keserasian itu sendiri.”
قال الشيخ لفاف خن:
"بِسَبَبِ التَّفَاعُلِ كَانَ الْفِعْلُ. وَبِالْإِثَارَةِ كَانَتِ الْإِسْتِجَابَةُ. وَقَوِيُّ الْإِرْتِبَاطِ إِذَا تُؤُسِّسَ الرَّحْمَةَ وَالْمَحَبَّةَ. بَيْنَ الْوَاحِدِ وَالْأَخَرِ كَأَنَّهُمَا يَشْعُرَانِ. وَالْجَمِيْعُ كَانَ لِكَوْنِ الْمُوَافِقِ. وَهُوَ قَدْ قُدِرَ لِلَّهِ وَهُوَ مَنْبَعُ ذَالِكَ الْمُوَافِقِ."
Kita. Bukan “Aku” Atau “Kamu”
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“ Siapa yang jiwanya serasi di kehidupan ini selalu mendahulukan pihak lain. Untuknya pihak lain merupakan bagian dari dirinya. Ia tidak lagi mengatakan, "aku" atau "kamu". Namun, sudah melebur menjadi "kita". Selalu mengatakan, "Kita". Demikian Islam mengajarkan rohmatal lil alamin.”
قال الشيخ لفاف خن:
"مَنْ نَفْسُهُ مُوَافِقٌ فِي الْحَيَاةِ فَيُقَدِّمُ الْأَخَرَ. لَهُ الْأَخَرُ مِنْهُ. وَهُوَ لَمْ يَقُلْ "أَنَا" أَوْ "أَنْتَ". وَلَكِنْ قَدْ ذَابَا "نَحْنُ". وَيَقُوْلُهُ دَوَامًا. وَذَالِكَ يُعَلِّمُ الْإِسْلَامُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ."
Miliki Ilmu
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Siapa tidak memiliki ilmu hidup terasa berat. Bahkan, banyak orang yang hidup mengalami kesulitan. Maka, wajib menuntut ilmu yang menjadikan seseorang tafaqquh fid din. Kepemilikan ilmu tidak terkait dengan gelar, sebutan, status sosial, dan nasab. Namun, kepemilikan ilmu terejawantahkan ke dalam akhlak dan adab Islam di kehidupan sehari-hari.”
قال الشيخ لفاف خن:
"مَنْ لَمْ يَمْلِكِ الْعِلْمَ فَيَشْعُرُ حَيَاتَهُ ثِقَلًا. بَلْ أَكْثَرُ الْمَرْءِ يَعِيْشُ بِالصَّعْبِ. فَيَجِبُ لَهُ أَنْ يَطْلُبَ الْعِلْمَ الَّذِي يَجْعَلُهُ تَفَقُّهًا فِي الدِّيْنِ. مَالِكُ الْعِلْمِ لَا يُحْزَمُ بِاللَّقَبِ وَالذِّكْرِ وَوَضْعِ الْإِجْتِمَاعِيِّ وَالنَّسَبِ. وَلَكِنَّهُ مَوْجُوْدٌ فِي الْأَخْلَاقِ وَأَدَبِ الْإِسْلَامِ فِي حَيَاةِ الْيَوْمِيَّةِ."
Mengallahkan Diri
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Siapa yang tidak mampu mengallahkan dirinya mustahil dapat mengallahkan yang berada di luar dirinya.”
قال الشيخ لفاف خن:
"مَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ أَنْ يَسْتَسْلِمَ نَفْسَهُ فَلَمْ يُمْكِنْ أَنْ يَسْتَسْلِمَ مَا فِي خَارِجِهِ."
Mengenali Untuk Dikenali
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Siapa tidak berusaha mengenal niscaya tidak dikenal.”
قال الشيخ لفاف خن:
"مَنْ لَمْ يَسْعَ أَنْ يُعْرِفَ فَلَا يُعْرَفُ."

0 komentar:

Posting Komentar