Minggu, 27 Maret 2016

al-Hikamul Luthfiah 19


Tentang Hari Ibu
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Mereka menjadikan satu hari untuk ibu mereka, dan mereka tidak tahu bahwa kebaikanku terhadap ibuku setiap hari.”
قَالَ الشيخ لفاف خن:
"جَعَلُوْا يَوْمًا لِأُمَّهَاتِهِمْ وَلَمْ يَعْلَمُوْا أَنَّ بِرِّي لِأُمِّي فِي كُلِّ أَيَّامِيْ."
Aqidah Ahlul Haq
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Aqidah seorang ahlul haq adalah bahwa Alloh itu ada dan tidak seperti yang diadakan. Artinya bahwa Alloh tidak menyerupai perwujudan lain terhadap satu arah dari beberapa arah. Para salafus sholih menetap terhadap aqidah ini. Artinya menyucikan Alloh dari bertempat dan terbatas.”
قَالَ الشيخ لفاف خن:
"عَقِيْدَةُ أَهْلِ الْحَقِّ أَنَّ اللهَ مَوْجُوْدٌ لَا كَالْمَوْجُوْدَاتِ. أَيْ لَا يُشْبِهُ الْمَوْجُوِدَاتِ بِوَجْهٍ مِنَ الْوُجُوْهِ. السَّلَفُ الصَّالِحُوْنَ كَانُوْا عَلَى هَذِهِ الْعَقِيْدَةِ. أَيْ تَنْزِيْهِ اللهِ عَنِ التَّحَيُّزِ فِي الْمَكَانِ وَالْحَدِّ."
Jangan Urusi yang Tidak Perlu
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Sesungguhnya engkau tak akan bisa untuk memuaskan semua manusia. Maka perbaikilah sesuatu yang ada diantaramu dan Tuhanmu, serta jangan urusi sesuatu yang selain itu.”
قَالَ الشيخ لفاف خن:
"إِنَّكَ لَنْ تَبْلُغَ أَنْ تُرْضِيَ النَّاسَ جَمِيْعًا فَأَصْلِحْ مَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ رَبِّكَ وَلَا تُبَالِ بِمَا وَرَاءَ ذَالِكَ."
Keajaiban Solawat
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Keajaiban solawat kepada Rosululloh yang mulia saw.: Rosululloh akan menyebutmu sebagai kekasih, akan turun kepadamu sepuluh rohmat dari setiap solawat, engkau akan mendapatkan syafa’at rosul pada hari kiamat, akan terbit cahaya dari hatimu untuk mencerahkan wajahmu, beliau akan meninggikan wajahmu dengan kewibawaan dan kehormatan, dan engkau akan merasakan kelezatan, ketenangan dan kebahagiaan.
قَالَ الشيخ لفاف خن:
"عَجَائِبَ الصَّلَاةِ عَلَى الرَّسُوْلِ الْكَرِيْمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَرُدُّ عَلَيْكَ الْحَبِيْبُ,  وَتَنْزِلُ عَلَيْكَ عَشْرَ رَحْمَاتٍ بِكُلِّ صَلَاةٍ, وَتَنَالُ شَفَاعَةَ الرَّسُوْلِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ, وَيَشْرُقُ نُوْرٌ مِنْ قَلْبِكَ لِيُنِيْرَ وَجْهَكَ, وَيَتَعَلِّى وَجْهَكَ الْهَيْبَةَ وَالْوَقَارَ, وَتَشْعُرُ بِلَذَةٍ وَسَكِيْنَةٍ وَسَعَادَةٍ."
Pikirkan dengan Matang
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Pernahkah terpikirkan jika seseorang yang dibenci kelak justru diberi ijin oleh Alloh untuk menolong menuju pertemuannya dengan Alloh?”
قَالَ الشيخ لفاف خن:
"هَلْ تَكُوْنُ أَنْ تُفَكِّرَ مَنْ تَبْغَضَهُ سَيَكُوْنُ يُنَالُ الْإذِنَ لِلَّهِ لِيَعُوْنُكَ عَلَى لِقَاءِكَ إِلَى اللهِ؟"
Mampu Karena Mau
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Ada ikan paus seberat 8 ton mampu melompat di atas laut samudera. Ia mampu karena ia mau melakukan itu seraya terus-menerus melatih dirinya.”
قَالَ الشيخ لفاف خن:
"كَانَ قَيْطَسٌ وَهُوَ ثَمَانِيَةُ طُنٍّ وَيَسْتَطِيْعُ أَنْ يَقْفِزَ عَلَى الْبَحْرِ. وَذَالِكَ لِأَنَّهُ يَرُوْدُهُ مَعَ اسْتِقَامَتِهِ لِتَدْرِيْبِ نَفْسِهِ."
Dekati Musuhmu
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Dekatlah dengan temanmu namun lebih dekatlah terhadap musuhmu. Karenanya, waspadalah jika mendapatkan sesuatu dari orang-orang yang berada di sekitar kita. Caranya, rajinlah solat istikhoroh ketika hendak tidur di malam hari, di samping rajin sedekah.”
قَالَ الشيخ لفاف خن:
"قَرِّبْ بِصَادِقِكَ وَلَكِنْ قَرِّبْ عَلَى عَدُوِّكَ قَرِيْبًا. وَلِذَالِكَ, اُحْذُرْ إِنْ تَنَالَ مَا مِمَّنْ حَوْلِنَا. وَكَيْفِيَّتُهُ, أَقِمِ صَلَاةَ الْإِسْتِخَارَةِ بِدَوَامٍ إِنْ تَنَامَ فِي اللَّيْلِ مَعَ اسْتَقَامَتِكَ عَلَى الصَّدَقَاةِ."
Al-Hallaj & Yazid al-Busthomi
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Mengenai al-Hallaj dan Yazid al-Busthomi, keduanya tersesat di dalam taman yang indah.”
قَالَ الشيخ لفاف خن:
"عَنِ الْهَلَّاجِ وَ يَزِيْدْ الْبُسْطَامِي, كِلَاهُمَا مُحَاصَرَانِ فِي الْحَدِيْقَةِ الْجَمِيْلَةِ."
Syi’ah Rofidloh
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Syi’ah rofidloh bagaikan babi yang tersesat di padang pasir.”
قَالَ الشيخ لفاف خن:
"شِيْعَةُ الرَّافِضَةِ كَالْحِنْزِيْرِ يَضُلُّ فِي الصَّحْرَاءِ."
‘Ulama`ulloh
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Ulama'ulloh merupakan satu kesatuan visi-misi-direksi yang melahirkan kecenderungan jiwa ulama'ulloh yang rohmatal lil alamin.”
قَالَ الشيخ لفاف خن:
"عُلَمَاءُ اللهِ وَاحِدٌ فِى طَيْفِهِمْ وَبِعْثَتِهِمْ وَإِرَادَتِهِمْ الَّذِي يَلِدُ مَيْلَ نَفْسِ عُلَمَاءِ اللهِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ."
Fitroh Jiwa
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Fitroh jiwa selalu mengamati semua atsar yang berada di dalam benak pemiliknya. Seraya terus-menerus memantau pergolakannya melalui nalar pikir knowledge and sciencetific.”
قَالَ الشيخ لفاف خن:
"فِطْرَةُ النَّفْسِ يُلَاحِظُ كُلَّ الْأَثَرِ الَّذِي كَانَ فِي فِكْرِ مَالِكِهِ مَعَ اسْتِقَامَتِهِ أَنْ يَنْطُرَ تَغَيُّرَهُ بِفِكْرِ الْعِلْمِ وَالْمَعْرِفَةِ."
Senang Pada Keindahan
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Semakin sehat lagi serasi jiwa seseorang niscaya semakin senang pada keindahan. Semakin lembut lagi bening kondisi suatu jiwa, pada gilirannya ia akan berserah diri seraya meyakini terhadap keindahan Alloh yang Maha-indah.”
قَالَ الشيخ لفاف خن:
"كُلَّمَا يَصِحُّ وَيُوَافِقُ نَفْسُ مَنْ فَيُحِبُّ الْجَمِيْلَ. وَكُلَّمَا لَطِفَ وَصَفَى كَوْنُ النَّفْسِ, فَفِى دَوْرِهِ يَسْتَسْلِمُ وَيَيْقِنُ بِجَمِيْلِ اللهِ الْجَمِيْلِ."
Pembelajaran Sifat
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Jadikan pembelajaran sifat [character learning] setiap terjadinya fenomena di dunia ini. Banyak hal dari interaksi dan komunikasi di dalam ruang dan waktu yang menjadikan seseorang berlimpah energi melalui rohmat Alloh. Optimalkan kemauan, kemampuan, dan kecerdasan untuk menyempurnakan jiwa sehingga jiwa dikaruniai keberlimpahan makrifah [knowledge and sciencetific] terhadap dirinya, tata fungsi pelestarian lingkungan alam, posisi akhirot, dan yakin terhadap keserba-baikan Alloh.”
قَالَ الشيخ لفاف خن:
"إِجْعَلْ تَعْلِيْمَ الصِّفَاتِ كُلَّ شَيْءٍ يَكُوْنُ فِي الدُّنْيَا. وَكَثِيْرٌ مِنَ التَّفَاعُلِ وَالْمُوَاصَلَاتِ فِي الْغُرْفَةِ وَالْوَقْتِ الَّذِي يَصِيْرُ مَنْ يَمْلِكُ كَثِيْرَ النَّشَاطِ بِرَحْمَةِ اللهِ. أَحْسِنِ الْإِرَادَةَ, وَالْإِسْتِطَاعَةَ, وَالذَّكِيَّةَ لِتَمَامِ النَّفْسِ حَتَّى يُرْزَقُ كَثِيْرَ الْمَعْرِفَةِ فِيْهِ, وَنِظَامَ نَفْعَةِ مُسْتَمِرَّةِ الْعَالَمِ, وَمَوْقِعَ الْأَخِرَةِ, وَيُؤْمِنُ بِجَمِيْعِ نَوَاحِى خَيْرِ اللهِ."
Jiwa yang Merasa Cukup
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Jiwa yang bening adalah jiwa yang merasa cukup terhadap semua hal yang telah mengikat di dalam alam bawah sadar [albasa]. Hingga akhirnya lahir keserasian kecenderungan yang bersifat jasmani dan rohani. Yang menjadi modal untuk mencintai dan dicintai, menyayangi dan disayangi, meminta dan memberi begitu seterusnya.”
قَالَ الشيخ لفاف خن:
"النَّفْسُ الصَّفِيُّ هُوَ الَّذِي يَكْتَفِي بِكُلِّ مَا رَبَطَ فِي الْعَالَمِ تَحْتَ حِسٍّ. حَتَّى يَلِدَ مُوَافِقًا وَمَيْلًا يَصِفُ الْأَجْسَامِيَّ وَالرُّحَانِيَّةَ. وَيَصِيْرُ التَّمْوِيْلَ  لِيُحِبَّ وَيُحَبَّ, وَلِيُرْحِمَ وَيُرْحَمَ, وَلِيَسْأَلَ وَيُعْطِيَ, وَغَيْرُ ذَالِكَ."
Jiwa yang Berkecenderungan Positif
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Jiwa yang bening selalu memadukan dirinya dengan kecenderungan-kecenderungan positif yang terdapat di dalam albasa. Dikarenakan di dalam jiwa yang bening sudah terlepas dari unsur-unsur materi yang terkait dengan jasmani. Jiwa yang bening mengikat kuat dengan dirinya sendiri karena yakinnya terhadap keserba-baikan Alloh.”
قَالَ الشيخ لفاف خن:
"النَّفْسُ الصَّفِيُّ يُوَحِّدُ بِمَيْلِ الْحَسَنَاتِ عَلَى الدَّوَامِ الَّذِي كَانَ فِي الْعَالَمِ فَوْقَ حِسٍّ. لِأَنَّ فِيْهِ مَطْلُوْقًا مِنْ كُلِّ مَادَّةٍ يَرْبِطُ فِى الْأَجْسَامِ. وَهُوَ يُرْبِطُ بِالْقَوِيِّ نَفْسَهُ لِأَنَّهُ يُؤْمِنُ بِجَمِيْعِ نَوَاحِي خَيْرِ اللهِ."
Jiwa Seorang Perindu
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Jiwa yang bening adalah jiwa seorang perindu karena yakin terhadap keserba-baikan Alloh. Karenanya, jiwa seorang perindu selalu berusaha mengALLAH pada setiap momen di setiap tarikan dan hembusan nafas dalam menjalani takdir.”
قَالَ الشيخ لفاف خن:
"النَّفْسُ الصَّفِيُّ هُوَ الَّذِي نَفْسُ الشَّائِقِ لِأَنَّهُ يُؤْمِنُ بِجَمِيْعِ نَوَاحِى خَيْرِ اللهِ. وَلِذَالِكَ, يَسْعَى لِيَسْتَسْلِمَ فِي كُلِّ وَقْتٍ وَفِي كُلِّ إِسْتِنْشَاقٍ وَنَفْخِ نَفَسِهِ عِنْدَ التَّقْدِيْرِ."
Mengajarkan Hamalatal Qur`an
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Siapa yang mengajarkan lalu mengajak dirinya untuk hamalatal qur'an. Lebih disukai pada jaman kenabian sampai salafus solih. Sehingga banyak lahir generasi robbani. Berbeda dengan jaman sekarang, banyak orang berusaha untuk menghafal qur'an namun dalam praktik qur'an dibaca tidak lebih dari kerongkongan, setelahnya dilempar ke punggung belakang. Tidak mengherankan jika umat Islam tetap miskin leadership dan entreprenuership.”
قَالَ الشيخ لفاف خن:
"مَنْ يُعَلِّمُ ثُمَّ يَدْعُو إِلَى نَفْسِهِ لِحَمَالَةِ الْقُرْأنِ أَحَبُّ فِي زَمَنِ النَّبِيِّ حَتَى سَلَفِ الصَّالِحِيْنَ. حَتَّى يَلِدَ كَثِيْرُ أَجْيَالِ الرَّبَّانِيِّ. وَيَخْتَلِفُ الْأنَ, أَكْثَرُ مَنْ يَسْعَوْا لِيَحْفَطُوْاهُ وَلَكِنْ فِي أَعْمَالِهِ يُقْرَأُ وَلَا يَزِيْدُ فِي حُلُوْقِهِمْ, وَبَعْدَهُ يُرْمَى فِي ظَهْرِهِ. فَلَا يُعْجِبَ إِنْ كَانَتْ أَمَّةُ الْإِسْلَامِ مِسْكِيْنًا فِي قِيَادَةٍ وَرِيَادَةِ الْأَعْمَالِ."

0 komentar:

Posting Komentar