Dua dalam Satu Cinta
Asy-Syaikh Laffaf Khon
berkata:
“Aku cinta kepadaMU dengan dua cinta. Cinta
kasmaran dan cinta karena memang Engkau layak dicintai. Cinta kasmaran adalah
kondisiku yang tidak dapat mengingat selain Engkau. Di sisi lain, karena Engkau
menyingkap satir hingga aku Engkau ijinkan dapat mencintaiMU. Boleh jadi
cintaku tidak berarti untukMU. Namun, untukku cintaMU adalah segalanya.”
قال الشيخ لفاف خن:
"أُحِبُّكَ بِالْمَحَبَّتَيْنِ. مَحَبَّةِ
الْأُغْرَمِ وَمَحَبَّةٍ لِإَنَّكَ لَائِقُ الْمَحْبُوْبِ. وَمَحَبَّةُ
الْأُغْرَمِ هِيَ أَنْ أَكُوْنَ لَا أُرْبَطُ إِلَّا إِلَيْكَ. وَفِي وَجْهِ
الْأَخَرِ, لِأَنَّكَ تَكْشِفُ السَّتْرَ حَتَّى تُؤْذَنَنِيْ لِأُحِبَّكَ. وَلَوْ
كَانَتْ مَحَبَّتِي لَا مَعْنَى لَكَ, وَلَكِنَّ لِي مَحَبَّتُكَ فَوْقَ كُلِّ
شَيْءٍ."
Kabéh Wis Onok Ukurané Déwé-Déwé
Asy-Syaikh Laffaf Khon
berkata:
"Ojok digawé abot.
Ugo ojok digawé énténg. Kabéh wis onok ukurané déwé-déwé. Manuto marang garis kang wis dén
tètèpké déning Gusti Alloh."
قال الشيخ لفاف خن:
"لَا تَجْعَلْ ثِقَلًا,
وَلَاتَجْعَلْ مُخَفَّفًا. كُلُّ شَيْءٍ
قَدْ كَانَ قَدْرُهُ. وَاتَّبِعْ لِخَطٍّ الَّذِي قُدِرَ لِلَّهِ."
Hanya Alloh yang Tahu
Asy-Syaikh Laffaf Khon
berkata:
“Tidak seorang manusia pun di dunia ini yang
mengetahui iman sesama mukmin. Yang tahu hanya Alloh. Karenanya jangan menebar
kebencian terhadap sesama bani Adam. Sebaliknya, marilah saling tolong-menolong
agar kita dikaruniai iman yang terus-menerus meningkat di sisi Alloh swt. Mari
kita bulatkan tekad untuk tidak membenci dan menganiaya makhluk lain. Mari
terus-menerus memohon dan menyeru kepadaNYA supaya dikaruniai: at-tuqo
ila-lloh, al-ghina bi qodarillah, al-khofiyya min a'malis solihat, dan tholabul
'ilmi bil istiqomah."
قال الشيخ لفاف خن:
"لَا مِنْ وَاحِدٍ فِي الدُّنْيَا
الَّذِي يَعْرِفُ الْإِيْمَانَ لِمُؤْمِنِ الْأَخَرِ. وَالَّذِي يَعْرِفُهُ اللهُ
فَقَطْ. وِلِذَالِكَ لَا تُذَرِّ الْبُغْضَ لِبَنِي أدَمَ. بَلْ تَعَاوَنُوْا
لَعَلَّنَا نُرْزَقُ الْإِيْمَانَ الَّذِي يَرْتَفِعُ عِنْدَ اللهِ تَعَالَى
بِالْمُدَاوَمَةِ. فَحَيَّنَا لِنُثَبِّتَ الْإِعْتِقَادَ بِأَنْ لَانَبْغَضَ
وَنُظْلِمَ الْأَخَرَ. وَحَيَّنَا لِنُدَوِّمَ الرَّجَاءَ وَالدُّعَاءَ إِلَيْهِ
لِنُرْزِقَ التُّقَى إِلَى اللهِ وَالْغِنَى بِقَدَرِ اللهِ وَالْخَفِيَّ مِنْ
أَعْمَالٍ صَالِحَاتٍ وَطَالِبَ الْعِلْمِ بِالْإِسْتِقَامَةِ."
Serahkan Diri Hanya Kepada Alloh
Asy-Syaikh Laffaf Khon
berkata:
“Serahkan diri hanya kepada Alloh seraya yakin
terhadap keserba-baikan Alloh. Sebab, yang menyelamatkan seseorang, ia husnul
khotimah atau su'ul khotimah, apakah orang itu husnudhon billah atau su'udhon
ila-lloh. Mulai detik ini segera lenyapkan: riya', ujub, kibr, dan thoma'.
Ketahuilah, akhlak Islam tidak dapat disemai ke dalam hati orang yang memiliki
satu dari empat hal tersebut meskipun orang itu mengaku muslim. Itulah
sebabnya, waspada selalu mencarikan lembaga pendidikan untuk putra-putri
kalian, termasuk lembaga kursus sekalipun. Istikhorohlah! Karena di era
neoliberalisme sekarang ini semua dipaksa harus dapat menghasilkan profit,
meski dalam penyebaran agama. Dengan dalih "hidup tidak ada yang
gratis"."
قال الشيخ لفاف خن:
"سَلِّمِ النَّفْسَ عَلَى اللهِ
إِيَاهُ مَعَ الْيَقِيْنِ بِجَمِيْعِ نَوَاحِى خَيْرِهِ. لِأَنَّ مَا يُسَلِّمُ
الْمَرْأَ حُسْنُ خَاتِمَتِهِ أَوْ سُوْءُ خَاتِمَتِهِ فَهَلْ يُحَسِّنُ الظَّنَّ
بِاللهِ أَوْ يَسِيْءُ الظَّنَّ إِلَيْهِ. فَالْأَنَ تَذْهِبِ الرِّيَاءَ وَالْعُجُوْبَ
وَالْكِبْرَ وَالطَّمَاعَ. وَاعْلَمْ أَنَّ أَخْلَاقَ الْإِسْلَامِ لَا يُذْرَى
فِي قَلْبِ مَنْ يَمْلِكُ وَاحِدًا مِنْ هَؤُلَاءِ الْأَربَعِ وَلَوْ كَانَ
يُقِرُّ مُسْلِمًا. وَلِذَالِكَ أُحْذُرُوْا إِذَا كُنْتُمْ تَطْلُبُوْنَ
مُؤَسَّسَةَ التَّرْبِيَةِ وَمُؤَسَّسَةَ دَوْرَةِ دُرُوْسٍ أَيْضًا
لِأَوْلَادِكُمْ. وَاسْتَخِيْرُوْا! لِأَنَّ فِي زَمَانِ حُرِّيَّةٍ جَدِيْدٍ
هَذِهِ كُلُّ شَيْءٍ إِكْرَاهٌ لِيُحَصِّلَ رَبْحًا وَلَوْ فِي إِفْشَاءِ
الدِّيْنِ بِحُجَّةٍ "الْحَيَاةُ لَمْ يَكُنْ فِيْهِ مَجَّانٌ"."
Pendidikan Kebat Kliwat lan Drawasi
Asy-Syaikh Laffaf Khon
berkata:
"Setiap orang memiliki cara
sendiri-sendiri untuk berkehidupan di dunia ini. Namun, tidak akan mampu
menemukan yang dicari apabila manusia itu tidak mengikuti wahyu yang dipandukan
olehNYA, melalui orang-orang yang sudah dipilihNYA. Pendidikan yang terjadi di
negeri ini sudah kebat kliwat lan drawasi. Sehingga sejatinya banyak orang yang
sudah merasa terdidik, namun hatinya justru anomali. Karenanya hati orang-orang
yang sudah dianggap terdidik itu tidak melekat rasa takut hanya kepada Alloh.
Inilah yang menurut Ibunda kami dikatakan, "Nggudak ucèng kélangan
dèlèg"."
قال الشيخ لفاف خن:
"كُلُّ مَنْ يَمْلِكُ الْكَيْفِيَّةَ
لَهُ لِيَعِيْشَ فِي الدُّنْيَا. لَكِنَّهُ لَنْ يَسْتَطِيْعَ أَنْ يَجِدَ
الْمَطْلُوْبَ إِذَا كَانَ لَا يَتَّبِعُ الْوَحْيَ الَّذِي يُرْشِدُهُ اللهُ
بِالَّذِيْنَ خُيِّرُوْا لَهُ. وَالتَّرْبِيَّةُ فِي هَذَا الْبَلَدِ قَدْ
سَرَعَتْ وَلَكِنَّهَا لَا ضَبْطًا وَمُضِرًّا. حَتَّى شَعَرَ أَكْثَرُ مَنْ
مَرْبُوْبًا وَقَلْبُهُ شُذُوْذٌ. لِأَنَّهُ لَا يَلْصِقُ عَلَى التُّقَى إِلَى
اللهِ إِيَّاهُ. وَهَذَا كَمَا قَالَتْ أُمُّنَا: يُطَارِدُ الْأَصْغَرَ
وَيَضِيْعُ الْأَكْبَرَ."
Dalam Genggaman Takdir
Asy-Syaikh Laffaf Khon
berkata:
“Apabila manusia mau mengenal dirinya tidak akan
berani menyalahkan orang lain. Sebab setiap manusia yang hidup di dunia semua dalam genggaman takdir yang sudah jadi. Maka setiap sunnatulloh yang terjadi merupakan bagian dari pembelajaran
sifat supaya umat manusia yakin terhadap keserba-baikan Alloh.”
قال الشيخ لفاف خن:
"إِنْ كَانَ النَّاسُ يُرِيْدُ أَنْ
يَعْرِفَ نَفْسَهُ فَلَا يَشْجَعْ لِيُخَطِّعَ الْأَخَرَ. لِأَنَّ كُلَّ مَنْ
يَعِيْشُ فِي الدُّنْيَا مَقْبُوْضٌ عَلَى التَّقْدِيْرِ الَّذِي قُدِرَ. فَفِي
كُلِّ سُنَّةِ اللهِ كَانَتْ قَسْمًا مِنْ تَدْرِيْسِ الصِّفَةِ لِيَكُوْنُ
مُؤْمِنًا بِجَمِيْعِ نَوَاحِى خَيْرِ اللهِ."
Kebagusan dalam Setiap Takdir
Asy-Syaikh Laffaf Khon
berkata:
“Hidup
di dunia ya seperti ini. Tidak perlu bersesak dada. Alloh sudah menetapkan yang
bagus di dalam setiap takdir. Sebagai manusia tinggal menerima secara syukur
atau kufur, silakan. Jangan dekte Alloh.
Jelas itu dosa. Puaslah terhadap setiap takdir yang diterima. Teruslah belAJAR
dari manusia lain yang memiliki takdirnya sendiri. Hanya orang sombong yang
tidak mau mengAJAR, belAJAR, di tempat pembelAJARan, dan selalu éling lan éngèt
maring Gusti Alloh (dzikrulloh). Ingat, dunia ini terkutuk menurut Rosululloh
saw. Jangan ikuti manusia yang tidak memiliki akhlak dan ilmu. Ia
akan menyusahkan hati dan merusak pikiran. Karena ia tidak takut kepada Alloh.
Tinggalkan orang yang tidak ada ilmu atas qur'an, hadis, ijma', dan qiyas.
Karena akan membuatmu bimbang dan melemahkan tauhid serta agama. Jangan bangga
karena seruan selalu mustajabah. Sebaliknya, sedihlah jika hidup dikaruniai
serba mudah. Syirik sangat dekat dengan kemudahan. Hiduplah biasa-biasa saja.
Ikuti setiap langkah yang sudah ditetapkan atas takdir. Teruslah berpikir dan
bertindak secara positif. Jangan menyerah dari masalah. Namun, tangkap masalah
itu sebagai peluang untuk hidup berfaedah. Ubah masalah menjadi faedah. Ubah nalar
pikir. Ubah perilaku. Maka, berubah hidup menjadi lebih berarti. Siapa yang
tidak paham fikih, sulit ia paham agama. Siapa yang tidak paham agama, sangat
sulit mencintai negaranya. Cinta terhadap negaranya adalah wujud syukur kepada
Alloh. Siapa tidak mencintai negaranya berarti ada tanda kelainan jiwa. Sebab,
orang yang tidak syukur kepadaNYA adalah bukti jika dirinya mengalami kelainan
jiwa (bocor alus). Waspadai diri sendiri.
tidak usah menuding orang lain untuk disalahkan. Ingat, mengAJAR yang sulit itu
mengAJAR diri sendiri. Menaklukkan musuh yang berat adalah musuh yang terdapat
di dalam diri sendiri. Tidak ada peperangan yang terbesar kecuali perang
terhadap diri sendiri. Tidak ada peperangan yang berkelanjutan melainkan
peperangan terhadap diri sendiri.”
قال الشيخ لفاف خن:
"الْحَيَاةُ فِي
الدُّنْيَا كَهَذَا. لَا تَحْتَاجُ ضَيِّقَ الصَّدْرِ. وَاللهُ قَدْ قَدَّرَ
الْحَسَنَةَ فِي كُلِّ تَقْدِيْرِهِ. وَلِلنَّاسِ أَنْ يَقْبَلَهُ بِالشُّكْرِ
أَوِ الْكُفْرِ, تَفَضَّلْ. لَا تُمْلِإِ اللهَ. وَظَهَرَ ذَنْبُهُ. وَارْضَ
بِكُلِّ تَقْدِيْرٍ مَقْبُوْلٍ. وَاسْتَقِمِ التَّعْلِيْمَ مِنَ الْأَخَرِ الَّذِي
يَمْلِكُ تَقْدِيْرًا لِكُلِّهِ. وَالْمُسْتَكْبِرُ إِيَّاهُ الَّذِي لَمْ يُرِدْ
أَنْ يُعَلِّمَ وَيَدْرُسَ فِي مَجْلِيْسِ التَّدْرِيْسِ وَلَمْ يَذْكُرِ اللهَ
بِدَوَامٍ. أَلَا, إِنَّ الدُّنْيَا مَلْعُوْنٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله
عليه وسلم. لَا تَتَّبِعِ النَّاسَ الَّذِي لَمْ يَمْلِكِ الْأَخْلَاقَ
وَالْعِلْمَ. وَهُوَ يُعَسِّرُ الْقَلْبَ وَيُفْسِدُ الْفِكْرَ. لِأَنَّهُ لَمْ
يَتَّقِ اللهَ. وَاتْرُكْ مَنْ لَمْ يَكُنْ فِيْهِ الْعِلْمُ عَلَى الْقُرْأَنِ
وَالسُّنَّةِ وَالْإِجْمَاعِ وَالْقِيَاسِ. لِأَنَّهُ يَجْعَلُكَ الرَّيْبَ
وَيُضَعِّفُ التَّوْحِيْدَ وَالدِّيْنَ. وَلَا تُعَجِّبْ لِدُعَاءٍ مُسْتَجَاتَةٍ.
بَلِ احْزَنْ إِذَا رُزِقْتَ حَيَاةً يَسِيْرَةً كُلَّهَا. وَالشِّرْكُ قَرِيْبٌ
مِنَ الْيَسِيْرَةِ. عِسْ كَمَا كُنْتَ. وَاتَّبِعْ كُلَّ خُطْوَةٍ الَّتِي
قُدِرَتْ عَلَى التَّقْدِيْرِ. وَافْكُرْ وَاعْمَلْ حَسَنَةً وَلَا تَيْئَسْ عَنِ
الْمَسْأَلَةِ. وَخُذْهَا فُرْصَةً لِحَيَاةٍ مُفِيْدٍ. وَتَغَيَّرِ الْمَسْأَلَةَ
الْمُفِيْدَةَ. وتَغَيَّرِ الْفِكْرَ وَالْعَمَلَ. فَتَغَيَّرَتْ حَيَاةٌ
أَفْضَلًا. مَنْ لَمْ يَفْهَمِ الْفِقْهَ فَيَعْسُرُ لَهُ لِتَفْهِيْمِ الدِّيْنِ.
وَمَنْ لَمْ يَفْهَمِ الدِّيْنَ فَيَعْسُرُ لَهُ لِحُبِّ بَلَدِهِ. وَالْحُبُّ
عَلَى بَلَدِهِ شُكْرٌ عَلَى اللهِ. مَنْ لَا يُحِبُّ بَلَدِهِ عَلَمَاتٌ لِمُخَالَفَةِ
النَّفْسِ. لِأَنَّ مَنْ لَمْ يَشْكُرْ إِلَيْهِ دَلِيْلٌ لِمُخَالَفَةِ نَفْسِهِ.
وَاحْذُرِ النَّفْسَ. وَلَا تُشِرِ الْأَخَرَ لِتُخَطِّئَهُ. أَلَا إِنَّ
الْعُسْرِ أَنْ تُعَلِّمََ نَفْسَكَ. وَإِنَّ الثَّقَلَ أَنْ تُغَلِّبَ الْعَدُوَّ
الَّذِي كَانَ فِي النَّفْسِ. لَا غَزْوَ الْأَكْبَرَ إِلَّا الْغَازُ
بِالنَّفْسِ. وَلَا غَزْوَ الدَّوَامَ إِلَّا الْغَازُ بِالنَّفْسِ."
Adanya Potensi Baik & Buruk
Asy-Syaikh Laffaf Khon
berkata:
“Apabila
setiap manusia sadar jika di dalam dirinya memiliki potensi baik buruk. Niscaya
ia akan terus-menerus melakukan kebaikan. Sebab melakukan keburukan jelas
merugikan hidupnya untuk hari ini dan di masa mendatang. Jangan pernah mencaci
orang-orang yang kelihatannya melakukan keburukan. Karena setiap manusia tidak
memahami takdir yang sedang berjalan pada makhluk yang sudah diciptakan. Jangan
pernah memuji orang yang tampaknya melakukan kebaikan. Karena yang memahami
setiap perbuatan para hamba hanya Alloh. Marilah berebut salah di kehidupan
ini, azzamnya dikaruniai andap-asor lan welas-asih tatkala menjalani takdir.
Jauh dari sifat dan sikap berebut benar lantaran sombong dan pamer supaya
populer bahwa diri atau kelompoknya yang paling benar. Mulai sekarang tanamkan
#BudayaMalu™ dalam hidup ini. Supaya iman kita mampu menerbangkan keyakinan
kita bahwa Alloh memiliki keserba-baikan yang mutlak. Sehingga diri kita
dikaruniai terus-menerus menghamba hanya kepada Alloh seraya terus-menerus
tidak menyekutukanNYA.”
قال الشيخ لفاف خن:
"إِذَا أَحَسَّ كُّلُّ
الْإِنْسَانِ عَلَى كَوْنِ فُرْصَةِ الْحَسَنَةِ وَالسَّيِّئَةِ فِي نَفْسِهِ
فَيَعْمَلُ الْحَسَنَةَ بِالدَّوَامِ. لِأَنَّ تَعْمَالَ السَّيِّئَةِ تُخَسِّرُ
حَيَاتَهُ الْأَنَ وَفِي الْمُسْتَقْبَلِ. وَلَا اشْتُمِ الْمَرْأَ الَّذِي
ظَاهِرُهُ يَعْمَلُ السَّيِّئَةَ. لِأَنَّ فِي كُلِّ الْإِنْسَانِ لَا يَفْهَمُ
التَّقْدِيْرَ الَّذِي يَكُوْنُ فِي الْمَخْلُوْقِ خُلِقَ. وَلَا تُحْمَدِ
الْمَرْأَ الَّذِي ظَاهِرُهُ يَعْمَلُ الْحَسَنَةَ. لِأَنَّ مَنِ الَّذِي يَفْهَمُ
كُلَّ عَمَلِ الْعِبَادِ اللهُ إِيَّاهُ. حَيَّنَا نَتَخَاطَفُوْا الْخَطَأَ فِ
الْحَيَاةِ. وَالْعَزَمُ لِنُرْزِقَ التَّوَضُّعَ وَالرَّحْمَةَ إِذَا فَعَلْنَا
التَّقْدِيْرَ وَنُبَعَّدُ عَنِ الصِّفَةِ وَالْأَفْعَالِ تَخَاطَفُوْا الصَّحِيْحَ
بِالْكِبْرِ وَالرِّيَاءِ لِلسُّمْعَةِ أَنَّ نَفْسَنَا أَوْ فَاكِهَتَنَا
أَصَحُّ. وَالْأَنَ, ذُرُّوْا ثَقَافَةَ الْحَيَاءِ فِي الْحَيَاةِ. لِيُطِيْرَ
إِيْمَانُنَا يَقِيْنَنَا أَنَّ اللهَ يَمْلِكُ جَمِيْعَ نَوَاحِى الْخَيْرِ
مُطْلَقًا. حَتَّى رُزِقْنَا أَنْ نَّعْبُدَ اللهَ إِيَّاهُ مَعَ أَنْ لَا
نُشْرِكَ بِهِ عَلَى الدَّوَامِ."
Kerugian yang Nyata
Asy-Syaikh Laffaf Khon
berkata:
"Orang merasa rugi ketika tidak punya guru ngAJI dan
tidak pernah nyantri setelah kedatangan maut, juga setelah di alam barzah. Tidak percaya? Silakan mati duluan, jika salah silakan balik
ke dunia jika mampu."
قال الشيخ لفاف خن:
"الْمَرْأُ يَشْعُرُ خُسْرًا إِنْ
لَمْ يَمْلِكْ مُرْشِدَ التَّعْلِيْمِ وَلَمْ يَكُنْ وَرِعًا بَعْدَ الْمَوْتِ
وَبَعْدَهُ فِي الْبَرْزَخِ. أَوَلَمْ تُؤْمِنْ؟ تَفَضَّلْ أَنْ تَمُوْتَ
أَوَّلًا, إِنْ كَانَ ذَالِكَ خَطَئًا فَارْجِعْ إِلَى الدُّنْيَا إِنْ تَسْتَطِيْعَ."
0 komentar:
Posting Komentar