Sabtu, 23 April 2016

al-Hikamul Luthfiah 27



Niat Seseorang
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Tanyakan pada diri sendiri sebelum melakukan sesuatu. Niat seseorang menentukan posisi dirinya di sisi Alloh. Alloh tidak melihat wujud fisik dan penampilan atau simbol yang dikenakan.”
قال الشيخ لفاف خن:
"إِسْأَلْ نَفْسَكَ قَبْلَ أَنْ تَفْعَلَ شَيْئًا. نِيَّةُ مَنْ يُثَبِّتُ مَنْزِلَهُ عِنْدَ اللهِ. وَاللهُ لَمْ يَنْظُرِ الْبَدَنَ وَالتَّقَدُّمَ أَوِ الرَّمْزِ يُلْبَثُوْا."
Posisi Seorang Hamba
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Bagaimana hamba memosisikan di dalam hati. Di situlah Alloh menguji guna mengasihi.”
قال الشيخ لفاف خن:
"كَيْفَ نَزَّلَ عَبْدٌ فِي قَلْبِهِ, وَفِي ذَالِكَ اللهُ يَبْتَلُوْ لِيُرْحِمَهُ."
Kehilangan Karakter
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Tatkala melihat orang-orang berdesakan untuk suatu tujuan. Kepada siapa mereka sebenarnya bersandar? Lalu, apa yang sebenarnya mereka harapkan? Sayang sekali jikalau untuk suatu tujuan yang baik lalu mendahulukan egoismenya. Di sinilah sejatinya banyak manusia yang hilang karakter manusianya sebagai hamba Alloh, bahkan dalam sejap berubah sudah menjadi "hewan" atau yang lain.”
قال الشيخ لفاف خن:
"إِذَا يَرَي أَكْثَرَ مَنْ يَتَحَاشَدُوْنَ لِلْمَقْصُوْدِ, إِلَى مَنْ يَتَوَكَّلُوْنَ؟ ثُمَّ مَا يَرْجُوْنَ؟ مِسْكِيْنًا! إِذَا قَدَّمُوْا الْأَنَانِيَّةَ لِلْمَقْصُوْدِ الْخَيْرِ. وَهُنَا أَكْثَرُ مَنْ ذَهَبَ عَنْهُ طَبِيْعَةُ إِنْسَانِيَّتِهِ بِعَبْدِ اللهِ, بَلْ فِي قَلِيْلِ السَّاعَةِ تَغَيَّرَ وَصَارَ الْحَيَوَانُ أَوْغَيْرُ ذَالِكَ."
Pahami Rahasia Ilmu Alloh
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Jikalau manusia memahami rahasia ilmu di sisi Alloh. Niscaya para guru tidak mau mengambil gaji (bisyaroh), atau menerima gajinya dengan penuh harap seperti sekarang ini.”
قال الشيخ لفاف خن:
"إِذَا فَهِمَ النَّاسُ سِرَّ الْعِلْمِ عِنْدَ اللهِ فَلَمْ يُرِدِ الْمُرَاشِدُ أَنْ يَأْخُذَ الْبِشَارَةَ أَوْ يَقْبَلَهُ بِأَكْبَرِ الرَّجَاءِ كَمَا الْأنَ."
Memahami Faedah Ilmu
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Apabila memahami kekuatan, energi, dan faedah ilmu niscaya tidak ada anak-anak yang diserahkan ke orang lain untuk mengajar.”
قال الشيخ لفاف خن:
"إِذَا فَهِمَ قُوَّةً وَنَشَاطًا وَفَائِدَةَ الْعِلْمِ فَلَمْ يَكُنِ الْأَوْلَادُ يُفَوِّضُوْا لِلْأَخَرِ لِيُعَلِّمَهُمْ."
Hakikat Pendidikan Nasional & Agama
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Renungkan, hakikat pendidikan nasional dan pendidikan agama di negeri ini sekadar mengajarkan "mengendarai" mobil mewah. Jauh dari mengajarkan "mengendarai" sabar. Silakan perhatikan, apa hasilnya?!”
قال الشيخ لفاف خن:
"تَأَمَّلْ حَقِيْقَةَ تَرْبِيَّةِ الْوَطَنِيَّةِ وَالدِّنِيَّةِ فِي هَذَا الْبَلَدِ تَتَعَلَّمُ "أَنْ يَرْكَبَ" سَيَّارَةً رَفَاهِيَةً. وَبَعِيْدٌ عَنْ أَنْ تَتَعَلَّمَ "لِيَرْكَبَ" الصَّبْرَ. وَلْتَنْظُرْ, مَا تُحْصِلُ؟!"
Kendarai Sabar
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Siapa yang mengendarai sabar niscaya mampu mengendarai mobil mewah. Siapa yang mampu mengendarai mobil mewah belum tentu dapat mengendarai sabar. Sabar mendorong pelakunya mawas diri. Sementara, mengendarai mobil mewah mendorong pemiliknya lupa diri.”
قال الشيخ لفاف خن:
"مَنْ رَكَبَ الصَّبْرَ فَيَسْتَطِيْعُ أَنْ يَرْكَبَ سَيَّارَةً رَفَاهِيَةً. وَمَنْ يَسْتَطِيْعُ أَنْ يَرْكَبَ سَيَّارَةً رَفَاهِيَةً فَلَمْ يَسْتَطِعْ أَنْ يَرْكَبَ الصَّبْرَ. الصَّبْرُ يَدْفَعُ صَاحِبَهُ ذِكْرَ نَفْسِهِ. وَ رَاكِبُ سَيَّارَةِ رَفَاهِيَةٍ يَدْفَعُ صَاحِبَهُ غَفْلَ نَفْسِهِ."
Hormati Guru
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Siapa menghormati gurunya niscaya dihormati di kehidupan ini. Siapa menyayangi gurunya niscaya ia disayang oleh ilmu yang dipahami. Siapa mengunjungi gurunya, hidup atau sesudah wafatnya, niscaya ia dianugerahi oleh Alloh banyak kemudahan.”
قال الشيخ لفاف خن:
"مَنْ يَحْتَرِمُ مُرْشِدَهُ فَيُحْتَرَمُ فِالْحَيَاةِ. وَمَنْ يَرْحَمُ مُرْشِدَهُ فَيُحْرَمُ لِلْعِلْمِ يُفْهَمُ. وَمَنْ يَزُوْرُ مُرْشِدَهُ فِي حَيَاتِهِ أَوْ مَوْتِهِ, فَرُزِقَ مِنَ اللهِ كَثِيْرَ سُهُوْلَةٍ."
Miliki Sifat Malu
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Muslimah yang memiliki sifat pemalu lebih disukai oleh Alloh. Ketimbang rajin ibadah namun perilakunya memalukan.”
قال الشيخ لفاف خن:
"الْمُسْلِمَةُ الَّتِي تَمْلِكُ الْحَيَاءَ أُحِبَّتْ إِلَى اللهِ مِنَ الْعَابِدِ وَلَكِنْ فِعْلَهُ مُوْجِبٌ لِلْحَيَاءِ."
Hobi Taubat
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Pemuda pemudi yang hobi bertaubat lebih disukai oleh Alloh. Ketimbang rajin ibadah namun tidak disertai taubat.”
قال الشيخ لفاف خن:
"الشَّبَابُ وَالشَّبَابَةُ يُحِبَّانِ التَّوْبَةَ أُحِبَّ إِلَى اللهِ  مِنَ الْعَابِدِ لَمْ تَكُنْ مَعَهُ التَّوْبَةُ."
Kerugian bagi Anak
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Betapa rugi menjadi anak sebelum mampu membahagiakan lagi memuliakan orangtua sudah ditinggal wafat. Itulah takdir terburuk untuk seorang anak.”
قال الشيخ لفاف خن:
"قَدْ خَسَرَ الْوَلَدُ قَبْلَ أَنْ يُسَعِّدَ وَيُكْرِمَ الوَالِدَيْنِ وَهُمَا يَمُوْتَانِ. وَذَالِكَ تَقْدِيْرٌ أَشَرٌّ لِلْوَلَدِ."
Hidup yang Tak Harmoni
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Barangsiapa memiliki kecenderungan kuat pada pemenuhan kebutuhan salah satu dari jasmani dan ruhani. Pasti hidupnya tidak harmoni. Maka, bersiap-siaplah mendapatkan banyak keruwetan dan kerupegan dalam hidup.”
قال الشيخ لفاف خن:
"مَنْ يَمْلِكُ الْمَيْلَةَ الْقَوِيَّةَ لِإِمْلَاءِ الْحَاجَةِ مِنَ الْأَجْسَامِيَّةِ وَالرُّحَانِيَّةِ قَدْ لَمْ يَنْسَجِمْ عِيْشُهُ. فَلْيَسْتَعِدْ أَنْ يَنَالَ كَثِيْرَ التَّقْعِيْدِ وَالضَّيِّقِ فِى الْحَيَاةِ."
Hidup Harus Seimbang
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Hidup harus selalu seimbang dalam pemenuhannya, antara lahir batin. Jika tidak maka jiwa mudah sekali galau dan cemas.”
قال الشيخ لفاف خن:
"الْحَيَاةُ وَجِيْبٌ لِلْمُتَوَازِنِ فِي إِمْلَائِهِ, بَيْنَ الظَّهِيْرِ وَالْبَطِيْنِ. وَإِنْ لَّا فَيَسِيْرُ النَّفْسُ لِلْمُرْتَبِكِ وَالْخَوْفِ."

0 komentar:

Posting Komentar