Niat
Seseorang
Asy-Syaikh
Laffaf Khon berkata:
“Tanyakan
pada diri sendiri sebelum melakukan sesuatu. Niat seseorang menentukan posisi
dirinya di sisi Alloh. Alloh tidak melihat wujud fisik dan penampilan atau
simbol yang dikenakan.”
قال الشيخ لفاف خن:
"إِسْأَلْ نَفْسَكَ قَبْلَ أَنْ تَفْعَلَ شَيْئًا. نِيَّةُ
مَنْ يُثَبِّتُ مَنْزِلَهُ عِنْدَ اللهِ. وَاللهُ لَمْ يَنْظُرِ الْبَدَنَ
وَالتَّقَدُّمَ أَوِ الرَّمْزِ يُلْبَثُوْا."
Posisi
Seorang Hamba
Asy-Syaikh
Laffaf Khon berkata:
“Bagaimana
hamba memosisikan di dalam hati. Di situlah Alloh menguji guna mengasihi.”
قال الشيخ لفاف خن:
"كَيْفَ نَزَّلَ عَبْدٌ فِي قَلْبِهِ, وَفِي ذَالِكَ اللهُ
يَبْتَلُوْ لِيُرْحِمَهُ."
Kehilangan
Karakter
Asy-Syaikh
Laffaf Khon berkata:
“Tatkala
melihat orang-orang berdesakan untuk suatu tujuan. Kepada siapa mereka sebenarnya
bersandar? Lalu, apa yang sebenarnya mereka harapkan? Sayang sekali jikalau
untuk suatu tujuan yang baik lalu mendahulukan egoismenya. Di sinilah sejatinya
banyak manusia yang hilang karakter manusianya sebagai hamba Alloh, bahkan
dalam sejap berubah sudah menjadi "hewan" atau yang lain.”
قال الشيخ لفاف خن:
"إِذَا يَرَي أَكْثَرَ مَنْ يَتَحَاشَدُوْنَ لِلْمَقْصُوْدِ,
إِلَى مَنْ يَتَوَكَّلُوْنَ؟ ثُمَّ مَا يَرْجُوْنَ؟ مِسْكِيْنًا! إِذَا قَدَّمُوْا
الْأَنَانِيَّةَ لِلْمَقْصُوْدِ الْخَيْرِ. وَهُنَا أَكْثَرُ مَنْ ذَهَبَ عَنْهُ
طَبِيْعَةُ إِنْسَانِيَّتِهِ بِعَبْدِ اللهِ, بَلْ فِي قَلِيْلِ السَّاعَةِ
تَغَيَّرَ وَصَارَ الْحَيَوَانُ أَوْغَيْرُ ذَالِكَ."
Pahami
Rahasia Ilmu Alloh
Asy-Syaikh
Laffaf Khon berkata:
“Jikalau
manusia memahami rahasia ilmu di sisi Alloh. Niscaya para guru tidak mau
mengambil gaji (bisyaroh), atau menerima gajinya dengan penuh harap seperti
sekarang ini.”
قال الشيخ لفاف خن:
"إِذَا فَهِمَ النَّاسُ سِرَّ الْعِلْمِ عِنْدَ اللهِ
فَلَمْ يُرِدِ الْمُرَاشِدُ أَنْ يَأْخُذَ الْبِشَارَةَ أَوْ يَقْبَلَهُ
بِأَكْبَرِ الرَّجَاءِ كَمَا الْأنَ."
Memahami
Faedah Ilmu
Asy-Syaikh
Laffaf Khon berkata:
“Apabila
memahami kekuatan, energi, dan faedah ilmu niscaya tidak ada anak-anak yang
diserahkan ke orang lain untuk mengajar.”
قال الشيخ لفاف خن:
"إِذَا فَهِمَ قُوَّةً وَنَشَاطًا وَفَائِدَةَ الْعِلْمِ
فَلَمْ يَكُنِ الْأَوْلَادُ يُفَوِّضُوْا لِلْأَخَرِ لِيُعَلِّمَهُمْ."
Hakikat
Pendidikan Nasional & Agama
Asy-Syaikh
Laffaf Khon berkata:
“Renungkan,
hakikat pendidikan nasional dan pendidikan agama di negeri ini sekadar
mengajarkan "mengendarai" mobil mewah. Jauh dari mengajarkan
"mengendarai" sabar. Silakan perhatikan, apa hasilnya?!”
قال الشيخ لفاف خن:
"تَأَمَّلْ حَقِيْقَةَ تَرْبِيَّةِ الْوَطَنِيَّةِ
وَالدِّنِيَّةِ فِي هَذَا الْبَلَدِ تَتَعَلَّمُ "أَنْ يَرْكَبَ"
سَيَّارَةً رَفَاهِيَةً. وَبَعِيْدٌ عَنْ أَنْ تَتَعَلَّمَ "لِيَرْكَبَ"
الصَّبْرَ. وَلْتَنْظُرْ, مَا تُحْصِلُ؟!"
Kendarai
Sabar
Asy-Syaikh
Laffaf Khon berkata:
“Siapa yang
mengendarai sabar niscaya mampu mengendarai mobil mewah. Siapa yang mampu
mengendarai mobil mewah belum tentu dapat mengendarai sabar. Sabar mendorong
pelakunya mawas diri. Sementara, mengendarai mobil mewah mendorong pemiliknya
lupa diri.”
قال الشيخ لفاف خن:
"مَنْ رَكَبَ الصَّبْرَ فَيَسْتَطِيْعُ أَنْ يَرْكَبَ سَيَّارَةً
رَفَاهِيَةً. وَمَنْ يَسْتَطِيْعُ أَنْ يَرْكَبَ سَيَّارَةً رَفَاهِيَةً فَلَمْ
يَسْتَطِعْ أَنْ يَرْكَبَ الصَّبْرَ. الصَّبْرُ يَدْفَعُ صَاحِبَهُ ذِكْرَ نَفْسِهِ.
وَ رَاكِبُ سَيَّارَةِ رَفَاهِيَةٍ يَدْفَعُ صَاحِبَهُ غَفْلَ نَفْسِهِ."
Hormati
Guru
Asy-Syaikh
Laffaf Khon berkata:
“Siapa
menghormati gurunya niscaya dihormati di kehidupan ini. Siapa menyayangi
gurunya niscaya ia disayang oleh ilmu yang dipahami. Siapa mengunjungi gurunya,
hidup atau sesudah wafatnya, niscaya ia dianugerahi oleh Alloh banyak kemudahan.”
قال الشيخ لفاف خن:
"مَنْ يَحْتَرِمُ مُرْشِدَهُ فَيُحْتَرَمُ فِالْحَيَاةِ.
وَمَنْ يَرْحَمُ مُرْشِدَهُ فَيُحْرَمُ لِلْعِلْمِ يُفْهَمُ. وَمَنْ يَزُوْرُ
مُرْشِدَهُ فِي حَيَاتِهِ أَوْ مَوْتِهِ, فَرُزِقَ مِنَ اللهِ كَثِيْرَ
سُهُوْلَةٍ."
Miliki
Sifat Malu
Asy-Syaikh
Laffaf Khon berkata:
“Muslimah
yang memiliki sifat pemalu lebih disukai oleh Alloh. Ketimbang rajin ibadah
namun perilakunya memalukan.”
قال الشيخ لفاف خن:
"الْمُسْلِمَةُ الَّتِي تَمْلِكُ الْحَيَاءَ أُحِبَّتْ
إِلَى اللهِ مِنَ الْعَابِدِ وَلَكِنْ فِعْلَهُ مُوْجِبٌ لِلْحَيَاءِ."
Hobi
Taubat
Asy-Syaikh
Laffaf Khon berkata:
“Pemuda
pemudi yang hobi bertaubat lebih disukai oleh Alloh. Ketimbang rajin ibadah
namun tidak disertai taubat.”
قال الشيخ لفاف خن:
"الشَّبَابُ وَالشَّبَابَةُ يُحِبَّانِ التَّوْبَةَ
أُحِبَّ إِلَى اللهِ مِنَ الْعَابِدِ لَمْ
تَكُنْ مَعَهُ التَّوْبَةُ."
Kerugian
bagi Anak
Asy-Syaikh
Laffaf Khon berkata:
“Betapa rugi
menjadi anak sebelum mampu membahagiakan lagi memuliakan orangtua sudah
ditinggal wafat. Itulah takdir terburuk untuk seorang anak.”
قال الشيخ لفاف خن:
"قَدْ خَسَرَ الْوَلَدُ قَبْلَ أَنْ يُسَعِّدَ وَيُكْرِمَ
الوَالِدَيْنِ وَهُمَا يَمُوْتَانِ. وَذَالِكَ تَقْدِيْرٌ أَشَرٌّ
لِلْوَلَدِ."
Hidup
yang Tak Harmoni
Asy-Syaikh
Laffaf Khon berkata:
“Barangsiapa memiliki kecenderungan kuat pada
pemenuhan kebutuhan salah satu dari jasmani dan ruhani. Pasti hidupnya tidak
harmoni. Maka, bersiap-siaplah mendapatkan banyak keruwetan dan kerupegan dalam
hidup.”
قال الشيخ لفاف خن:
"مَنْ يَمْلِكُ الْمَيْلَةَ الْقَوِيَّةَ لِإِمْلَاءِ
الْحَاجَةِ مِنَ الْأَجْسَامِيَّةِ وَالرُّحَانِيَّةِ قَدْ لَمْ يَنْسَجِمْ
عِيْشُهُ. فَلْيَسْتَعِدْ أَنْ يَنَالَ كَثِيْرَ التَّقْعِيْدِ وَالضَّيِّقِ فِى
الْحَيَاةِ."
Hidup
Harus Seimbang
Asy-Syaikh
Laffaf Khon berkata:
“Hidup harus selalu seimbang dalam pemenuhannya,
antara lahir batin. Jika tidak maka jiwa mudah sekali galau dan cemas.”
قال الشيخ لفاف خن:
"الْحَيَاةُ وَجِيْبٌ لِلْمُتَوَازِنِ فِي إِمْلَائِهِ, بَيْنَ
الظَّهِيْرِ وَالْبَطِيْنِ. وَإِنْ لَّا فَيَسِيْرُ النَّفْسُ لِلْمُرْتَبِكِ
وَالْخَوْفِ."
0 komentar:
Posting Komentar