Yang
Dicintai Alloh
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Siapa
mencintai Alloh. Pasti dicintai oleh Alloh. Hamba yang dicintai Alloh. Niscaya
ia disayangi makhluk Alloh. Siapa disayang pasti diberi. Namun, orang yang
diberi tidak selalu disayang oleh yang memberi.”
قال الشيخ لفاف خن:
"مَنْ يُحِبُّ اللهَ فَيُحَبُّ
لِلَّهِ. وَالْعَبْدُ يُحِبُّهُ اللهُ فَيُرْحَمُ لِمَخْلُوْقِهِ. وَمَنْ يُرْحَمُ
فَيُعْطَى. بَلِ الْمَرْءِ يُعْطَى لَمْ يُرْحَمْ."
Menyintai
Waliyulloh
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Siapa
menyayangi waliyulloh. Ia disayang oleh Alloh. Siapa memusuhinya. Alloh pasti
memerangi. Waliyulloh adalah orang yang dalam totalitas hidup menjadikan Alloh
sebagai walinya.”
قال الشيخ لفاف خن:
"مَنْ يَرْحَمُ وَلِيَّ اللهِ
فَيَرْحَمُهُ اللهُ. وَمَنْ يَعْدُوْهُ فَيُرَاحِبُهُ اللهُ. وَهُوَ مَنْ يُصِيْرُ
اللهَ وَالِيَهُ فِي جَمِيْعِ حَيَاتِهِ."
Iman
& Yaqin
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Siapa
iman. Ia akan yakin. Siapa yakin. Ia belum tentu iman.”
قال الشيخ لفاف خن:
"مَنْ يُؤْمِنُ فَيَيْقِنُ. وَمَنْ
يَيْقِنُ فَلَمْ يُؤْمِنْ."
Bahagia
Mulia Dunia Akhirot
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Jaman terus berjalan menuju titik nadir yang
paling menyengsarakan. Siapa yang terus-menerus mendekatkan diri kepada Alloh.
Seraya terus memosisikan dirinya sebagai hamba Alloh. Dialah orang yang hendak
mendapatkan hidup bahagia mulia di dunia dan di akhirot.”
قال الشيخ لفاف خن:
"الزَّمَانُ يَمْشَى إِلَى نُقْطَةِ
النَّادِرِ أَشْقَأُ. وَمَنْ يُقَرِّبُ إِلَى اللهِ بِالْإِسْتِقَامَةِ مَعَ أَنْ
يُوْقِعَ نَفْسَهُ بِعَبْدِ اللهِ هُوَ مَنْ يَنَالُ حَيَاةً سَعِيْدَةً
كَرِيْمَةً فِي الدُّنْيَا وَالْأَخِرَةِ."
Ujian
Terberat
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Ujian manusia terberat yakni tatkala ada kekasih
Alloh di kehidupannya. Namun, ia tidak mengikuti arahannya untuk kembali kepada
Alloh. Ia mengalami kerugian sewaktu kekasih Alloh ditarik dari kehidupannya.
Maka, buka hati melalui nur Muhammad bin Abdulloh Rosululloh saw. dan nur
makrifatalloh.”
قال الشيخ لفاف خن:
"بَلَاءُ النَّاسِ الْأَثْقَلِ هُوَ إِذَا
كَانَ وَلِيَّ اللهِ فِي حَيَاتِهِ وَلَكِنَّهُ لَمْ يَتَّبِعْ تَوْجِيْهَهُ
لِيَرْجِعَ إِلَى اللهِ. فَخَسَرَ إِذَا جُرَّ مِنْ حَيَاتِهِ. فَافْتَحْ قَلْبَكَ
بِنُوْرِ مُحَمَّدِ ابْنِ عَبْدِ اللهِ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم
وَبِنُوْرِ مَعْرِفَةِ اللهِ."
Ilmu
Hikmah
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Apabila Nabi Musa as. tidak banyak bertanya
kepada Nabi Khidlir as. niscaya setiap orang yang iqror syahadatain. Lalu,
imannya diserahkan kepada Alloh. Maka, ia tidak perlu susah lagi sulit untuk
mendapatkan hikmatul islam, hikmatul iman, wa hikmatul ihsan (al-'ilmul
hikmah). Sebab, terputus Musa dari Khidlir dalam proses tholabul 'ilmi, setiap
muslim harus bersusah-payah untuk mendapatkan ilmu hikmah itu dari mana saja ia
temukan.”
قال الشيخ لفاف خن:
"إِنْ لَمْ يُكْثِرْ مُوْسَى
عَلَيْهِ السَّلَامُ إِسْأَلًا إِلَى نَبِي دَاوُوْدَ عَلَيْهِ السَّلَامُ فَلَمْ
يَحْتَجْ لِمَنْ يُبَايِعُ شَهَادَتَيْنِ ثُمَّ يَتَوَكَّلُ إِيْمَانَهُ إِلَى
اللهِ أَنْ يُتْعِبَ لِيَنَالَ حِكْمَةَ الْإسْلَامِ وَحِكْمَةَ الْإيْمَانِ
وَحِكْمَةَ الْإِحْسَانِ (الْعِلْمُ الْحِكْمَةُ). لِأَنَّ قَاطِعَ مُوْسَى عَنِ
الْخِذِيْرَ فِي طَرِيْقَةِ طَلَابِ الْعِلْمِ فَيَجِبُ لِكُلِّ مُؤْمِنٍ أَنْ
يَصْعَبَ لِيَنَالَ عِلْمَ الْحِكْمَةِ مِنْ أَيِّ مَكَانٍ يَلْقَاهُ."
Sakit,
Anugerah Alloh
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Sakit itu anugerah dari Alloh. Melalui sakit
mendidik manusia supaya pandai bersyukur sewaktu sehat. Melalui sakit diajarkan
meyakini betapa lemah manusia itu. Melalui sakit Alloh hendak mengembalikan
kedudukan manusia sebagai makhluk yang hamba Alloh. Belajarlah kepada Nabi
Ayyub as.”
قال الشيخ لفاف خن:
"الْمَرَضُ فَضْلٌ مِنَ اللهِ.
وَبِهِ يُرَبُّ النَّاسُ لِيَصِيْرَ شَكُوْرًا فِي صِحَّتِهِ. وَبِهِ يُعَلَّمُ
أَنْ يَيْقِنَ ضَعِيْفَهُ. وَبِهِ يَرْجِعُ اللهُ مَنْصِبَهُ بِخَلْقٍ عَبْدِ
اللهِ. وَادْرُسْ إِلَى نَبِي أَيُّوْبَ عَلَيْهِ السَّلَامُ."
Hidup
itu Proses
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Hidup itu proses menuju titik balik kehidupan
itu sendiri. Karenanya, pemalas pasti ditinggal oleh sang waktu. Siapa yang mau
mengendarai sabar niscaya selaras dengan sang waktu. Mukmin diperintah ista'inu
bish-shobri wash-sholah. Karena tidak ada kemenangan yang hakiki selain dari
solat yang disertai kesabaran. Berarti mukmin diperintahkan Alloh supaya hidup
dalam kemenangan.”
قال الشيخ لفاف خن:
"الْحَيَاةُ طَرِيْقَةٌ لِيَصِلَ
مَرْجِعَ تِلْكَ الْحَيَاةِ. وَلِذَالِكَ الْكَاسِلُ يُتْرَكُ لِلْوَقْتِ. مَنْ
يُرِيْدُ أَنْ يَرْكَبَ الصَّبْرَ فَيَنْسَجِمُ بِالْوَقْتِ. الْمُؤْمِنُ يُؤْمَرُ
بِ - إِسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ. لِأَنَّهُ لَا غَالِبَ
الْحَقِيْقَ إِلَّا بِالصَّلَاةِ مَعَ الصَّبْرِ. وَمَعْنَاهُ الْمُؤْمِنُ
يُؤْمَرُ لِلَّهِ بِأَنْ يَعِيْشَ فِي الْغَالِبِ."
Kubangan
Egoisme
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Manusia
yang tidak mau memahami kalimat la haula wa la quwwata illa billahi 'aliyyil
'adhim. Pasti ia terjerembab pada kubangan egoisme [ananiah].”
قال الشيخ لفاف خن:
"النَّاسُ الَّذِي لَمْ يُرِدْ أَنْ
يَفْهَمَ كَالِمَةَ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ
الْعَظِيْمِ فَقَدْ وَقَعَ عَلَى غَدِيْرِ الْأَنَانِيَّةِ."
Manusia
Bodoh
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Manusia
bodoh adalah manusia yang selalu menepuk dada bahwa dirinya "merasa
bisa". Bolehkah manusia "merasa bisa"? Imani lagi yakini,
"wa ila-llohi turja'ul-umûr.”
قال الشيخ لفاف خن:
"النَّاسُ الْجَاهِلُ هُوَ النَّاسُ
يَضْرِبُ صَدْرَهُ أَنَّهُ يَشْعُرُ مُسْتَطِيْعًا. أَيُبِيْحُ لَهُ أَنْ يَشْعُرَ
مُسْتَطِيْعًا؟ أمِنْ وَ إِيْقِنْ - وَإِلَى اللهِ تُرْجَعُ الْأُمُوْرِ."
Sabar,
Praktik Hidup Harmoni
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Melalui sabar manusia dapat melakukan praktik
hidup harmoni. Di antara praktik hidup harmoni adalah andap-asor lan
welas-asih. Manusia disebut serakah apabila menganggap segala sesuatu dapat
dijadikan modal atau dinilai dengan materi, meski itu dirinya sendiri.”
قال الشيخ لفاف خن:
"بِالصَّبْرِ النَّاسُ يَسْتَطِيْعُ
أَنْ يَعْمَلَ عَمَلَ إِنْسِجَامِ الْحَيَاةِ. بَيْنَهُ التَّوَضُّعُ
وَالرَّحْمَةُ. وَالنَّاسُ يُسَمُّ الطَّمَاعَ إِنْ يَظُنَّ كُلَّ شَيْءٍ أَمْكَنَ
أَنْ يُصَارَ رَأْسَ الْمَالِ أَوْ يُثَمِّنَ بِالْمَادَّةِ, وَلَوْ كَانَ
نَفْسَهُ."
Menutup
Rapat Kebaikan dan Keburukan
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Berbahagia orang yang dapat menutup rapat antara
kebaikan dan keburukan yang terdapat di dalam dirinya. Niscaya akan gelisah
orang yang menutup rapat keburukannya namun berusaha menunjukkan kebaikan pada
orang lain.”
قال الشيخ لفاف خن:
"سَعَدَ مَنْ يَسْتَطِيْعُ أَنْ
يَسْتُرَ سَتْرًا بَيْنَ الْخَيْرِ وَالسُّوْءِ الَّذَيْنِ كَانَا فِي نَفْسِهِ.
وَقَدْ حَزَنَ مَنْ يَسْتُرُ سَتْرًا سَيِّئَتَهُ وَلَكِنَّهُ يُظَهِّرُ خَيْرَهُ
لِلْأَخَرِ."
Nalar
Pikir Subyektif
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Ketika manusia hanya menggunakan nalar dalam
berpikir, ia subyektif. Pertemuan nalar pikir subyektif cenderung berebut
benar, maka yang diperoleh adalah konflik. Itulah pentingnya wahyu yang merawat
nalar pikir manusia supaya selaras dengan sunnatulloh. Islam mengajarkan
berebut salah supaya mendapatkan kebenaran. Karena yakin kebenaran adalah milik
Alloh. Melalui "laku beragama" muslim memraktikkan pesan Alloh dan
rosulNYA. Tidak seharusnya jika para penganjur agama mengarahkan pengikutnya
untuk saling menyalahkan yang lain. Sebaliknya, justru mengajak untuk saling
melengkapi kebenaran itu dalam rangka menetapi takdir sebagai hamba Alloh.”
قال الشيخ لفاف خن:
"إِذَا اسْتَعْمَلَ الْإِعْتِبَارَ
فِي الْفِكْرِ فَقَطْ فَهُوَ شَخْصِيٌّ. وَلِقَاءُ الْإِعْتِبَارِ الشَّخْصِيُّ
يَمِيْلُ إِلَى مُخَاطَفَةِ الصَّحِيْحِ, فَيُنَالُ مِنْهَا صِدَامٌ. كَذَالِكَ
مُهِمُّ الْوَحْيِ الَّذِي يُرْشِدُ إِعْتِبَارَ النَّاسِ لِيَكُوْنُ مُوَفِّقًا
بِسُنَّةِ اللهِ. الْإسْلَامُ يُعَلِّمُ مُخَاطَفَةَ الْخَطَاءِ لِيَنَالَ
الصَّحِيْحَ. لِأَنَّهُ يُؤْمِنُ أَنَّ الصَّحِيْحَ يَمْلِكُهُ اللهُ. بِعَمَلِ
الدِّيْنِيَّةِ الْمُسْلِمُ يَفْعَلُ رِسَالَةَ اللهِ وَرَسُوْلِهِ. وَلَا
يَنْبَغِي إِنْ يُوَجِّهَ دَاعِيَةُ الدِّيْنِ مُتَّبِعَهُ لِيَتَخَاطَأَ
الْأَخَرَ. بَلْ يَدْعُوْ لِيَتَكَامَلَ الصَّحِيْحَ فِي مَنْزِلِهِ بِعَبْدِ
اللهِ."
Hilangnya
Iman
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Hilang
iman di dalam hati manusia. Tidak ada beda ia dengan setan dan iblis. Manusia
dikatakan manusia apabila di dalam hatinya tertambat iman yang diyakini hanya
kepada Alloh. Pilihlah jalan yang menjadikan diri kita diridloi oleh Alloh.
Yakni, shirothol mustaqim. Jalan yang jelas mengantarkan setiap mukmin kepada
Robbul 'alamin.”
قال الشيخ لفاف خن:
"فَقَدَ الْإِيْمَانُ فِي قَلْبِ
النَّاسِ. لَا يَخْتَلِفُ بِالشَّيْطَانِ وَالْإِبْلِيْسِ. وَالنَّاسُ يُسَمُّ
النَّاسَ إِذَا كَانَ فِي قَلْبِهِ الْإِيْمَانُ يُؤْمَنُ بِاللهِ. خَيِّرِ
السَّبِيْلَ الَّذِي يُجَعِّلُنَا نُرْضَى لِلَّهِ. هُوَ الصِّرَاطُ
الْمُسْتَقِيْمُ. سَبِيْلٌ ظَهِيْرٌ وَيُوْصِلُ كُلَّ مُؤْمِنٍ إِلَى رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ."
0 komentar:
Posting Komentar