Peradaban
Adalah Adab
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Peradaban adalah adab manusia selama 24 jam yang
memberikan faedah untuk diri, makhluk lain, dan fungsi pelestarian lingkungan
alam; guna meningkatkan kualitas syukur supaya selalu mengabdi kepada Alloh
yang diyakini secara mutlak memiliki keserba-baikan.”
قال الشيخ لفاف
خن:
"الْحَضَارَةُ
هِيَ أَدَابُ الْإِنْسَانِ فِي الْيَوْمِ الَّذِي يَنْفَعُهُ وَمَخْلُوْقَ
الْأَخَرِ, وَوَظِيْفَةَ صَلَاحِيَّةِ مُسْتَمِرَّةِ الْبِيْعَةِ, لِيَزِيْدَ
الشُّكْرُ لِيَعْبُدَ اللهَ الَّذِي يُؤْمَنُ مُطْلَقًا بِجَمِيْعِ نَوَاحِى
الْخَيْرِ."
Sifat Peradaban
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Sifat
peradaban manusia selalu berkomunitas dan berjejaring antara manusia, alam, dan
Alloh.”
قال الشيخ لفاف
خن:
"صِفَةُ
حَضَارَةِ الْإِنْسَانِ مُشَارِكَةٌ وَ شَبَكَاةُ بَيْنَ الْإِنْسَانِ
وَالْعَالَمِ وَاللهِ."
Membangun
Peradaban
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Peradaban
manusia tidak lebih dari 200 tahun sampai 350 tahun. Tidak mengherankan jika
awal manusia membangun peradaban memiliki semangat yang kuat lagi hebat. Namun,
setelah pada kulminasinya mereka yang berperadaban menjadi kufur nikmat. Itulah
sebabnya, dinul Islam mengajarkan keharmonian yang harmonis di kehidupan ini
supaya sebuah peradaban membuat umat manusia berkeadaban.”
قال الشيخ لفاف
خن:
"حَضَارَةُ
الْإِنْسَانِ لَا يُسْرِفُ مِنْ مِأَتَيْنِ حَتَّى خَمْسِيْنَ وَثَلَاثُ مِئَةِ
سَنَوَاتٍ. لَا يُعْجَبُ إِذَا كَانَ أَوَّلُ الْإِنْسَانِ فِي بِنَاءِ
الْحَضَارَةِ يَمْلِكُ غِيْرَةً قَوِيَّةً مُهِيْبَةً. وَلَكِنْ بَعْدَ أَعْلَى
نُقْطَةٍ يَصِيْرُوْنَ كُفْرَ النِّعْمَةِ. وَلِذَالِكَ, يُعَلِّمُ دِيْنُ
الْإِسْلَامِ تَنَاسُقًا مُتَنَاسِقًا فِي الْحَيَاةِ لِتُجْعِلَ الْحَضَارَةُ
أُمَّةَ الْإِنْسَانِ الْمُؤَدَّبِ.
Yang Dilahirkan
Peradaban
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Peradaban umat
manusia tidak selalu melahirkan keadaban di kehidupan umat manusia, kecuali peradaban
yang dituntun oleh wahyu dan ilmu.”
قال الشيخ لفاف
خن:
"حَضَارَةُ
الْإِنْسَانِ لَمْ تَلِدْ الْمُؤَدِّبَ فِي حَيَاةِ الْإِنْسَانِ دَائِمًا, إِلَّا
حَضَارَةً الَّتِي يَقُوْدُهَا الْوَحْيُ وَالْعِلْمُ."
Beradab
Berdasarkan Wahyu dan Ilmu
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Ketika seseorang
melakoni adab yang dituntun oleh wahyu dan ilmu. Lalu menyerap energi ekolistik
yang dimiliki Alloh dan rosulNYA. Maka seseorang itu sudah menyumbang kebaikan untuk
peradabannya.”
قال الشيخ لفاف
خن:
"إِذَا
فَعَلَ الْمَرْأُ الْأَدَابَ الَّذِي يَقُوْدُهُ الْوَحْيُ وَالْعِلْمُ, ثُمَّ
يَمْتَصُّ نَشَاطَ ekolistikيَمْلِكُهُ اللهُ وَرَسُوْلُهُ. فَهُوَ قَدْ سَاعَدَ
الْخَيْرَ لِحَضَارَتِهِ."
Prinsip Dasar
Peradaban
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Prinsip dasar
peradaban manusia adalah terdapatnya kesungguhan untuk menjadi yang lebih
berfaedah, guna menjadi yang terbaik sebagai seorang manusia yang sudah
dikaruniai akal, jiwa, ruh, indera, ilmu, dan lingkungan alam.”
قال الشيخ لفاف
خن:
"مَبْدَأُ
أُصُوْلِ حَضَارَةِ الْإِنْسَانِ مَوْجُوْدُ جِدٍّ لِيَصِيْرَ الْأَنْفَعُ
وَالْأَفْضَلُ بِمَنْ الَّذِي يُرْزَقُ الْعَقْلَ وَالنَّفْسَ وَالرُّوْحَ
وَالْحَاسَّةَ وَالْعِلْمَ وَالْبِيْعَةَ."
Peradaban Islam
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Peradaban
Islam adalah keharmonian yang adabi antara manusia-alam-Alloh. Semua menempati
dan melaksanakan tugas-fungsi masing-masing. Sebab yakin terhadap
keserba-baikan Alloh yang sudah meletakkan semua makhluk dalam mizan yang
berkeadilan dan berkeadaban.”
قال الشيخ لفاف
خن:
"حَضَارَةُ
الْإِسْلَامِ تَنَاسُقٌ مُؤَدّبٌ بَيْنَ الْإِنْسَانِ وَالْعَالَمِ وَاللهِ. كُلٌّ
يَمْكُنُ وَيَفْعَلُ الْوَاجِبَ وَالْوَظِيْفَةَ لَهُ. لِأَنَّهُ يُؤْمِنُ
بِجَمِيْعِ نَوَاحِى خَيْرِ اللهِ الَّذِي يَضَعُ كُلَّ مَخْلُوْقٍ فِي
الْمِيْزَانِ الْعَدِلَةِ وَالْأَدَابِيَّةِ."
Kesadaran Untuk
Membangun Peradaban
Asy-Syaikh Laffaf Khon berkata:
“Setiap muslim
wajib sadar bahwa untuk membangun peradaban umat manusia yang unggul. Wajib
kiranya setiap muslim memberikan keteladanan setiap nafasnya mengikuti dan
mengikat kuat terhadap qur'an dan hadis. Yang dipraktikkan di kehidupan
sehari-hari mulai bangun tidur sampai tidur kembali, bahkan dalam tidurnya
sekalipun.”
قال الشيخ لفاف
خن:
"كُلُّ مُسْلِمٍ يَجِبُ لَهُ أَنْ
يَحِسَّ لِيَبْنَأَ حَضَارَةَ الْإِنْسَانِ الْمُتَفَوِّقِ. وَيَجِبُ لَهُ أَنْ
يُعْطِيَ الْأُسْوَةَ بِأَنَّ كُلَّ نَفَسِهِ يَتَّبِعُ وَيَحْزَمُ الْقُرْأنَ
وَالْحَدِيْثَ بِالْقَوِيِّ الَّذِي يُعْمَلُ فِي حَيَاةِ يَوْمِيَّتِهِ مِنْ أَنْ
يَسْتَييْقِظَ حَتَّى يَرْجِعَ إِلَى النَّوْمِ بَلْ عِنْدَ نَوِمِهِ."
0 komentar:
Posting Komentar